Athena, MINA – Pemerintah Yunani telah memerintahkan menutup salah satu ruang shalat tertua di wilayah metropolitan Athena.
Kementerian Urusan Pendidikan dan Agama Yunani memberi waktu 15 hari untuk membersihkan tempat shalat di Piraeus, sebuah kota pelabuhan hanya 12 kilometer (tujuh mil) dari pusat kota Athena.
Kementerian mengatakan, fasilitas itu tidak memiliki izin untuk beroperasi.
“Kami sedih mengumumkan bahwa kami menerima perintah penutupan untuk salah satu ruang shalat tertua di Ibu Kota … tanpa ada peluang untuk bernegosiasi dengan Kementerian,” kata Asosiasi yunani/">Muslim Yunani dalam siaran persnya, demikian dikutip dari TRT World, Rabu (24/6).
Baca Juga: ICC Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu dan Gallant
Aula shalat Al Andalus telah beroperasi sejak 1989, menurut asosiasi tersebut.
“Kami yakin bahwa penerimaan dan pengakuan berkembang di masyarakat,” kata siaran pers. “Itulah sebabnya kami menganggap penutupan tak terduga ini sebagai tindakan simbolis atas nama pemerintah yang ingin menekan ekspresi keagamaan ketika itu tidak datang dari agama yang dominan.”
Yunani memiliki populasi Muslim yang cukup besar, termasuk seperempat juta Muslim di kota metropolitan Athena.
Minoritas Muslim Turki di Yunani telah mengeluh bahwa pelaksanaan agama mereka diredam, termasuk hak untuk memilih mufti mereka sendiri dan administrator wakaf Muslim. (T/RI-1/P1)
Baca Juga: Turkiye Tolak Wilayah Udaranya Dilalui Pesawat Presiden Israel
Mi’raj News Agency (MINA)