PEMERINTAHAN PERSATUAN PALESTINA AMBIL KENDALI PERLINTASAN GAZA

Perlintasan Gaza Erez Crossing
Perlintasan Perbatasan Erez. (Foto: mpath.com)
Perlintasan Perbatasan Erez. (Foto: mpath.com)

, 18 Dzulhijjah 1435/12 Oktober 2014 (MINA) – Pemerintah Persatuan akan mengambil kendali atas perlintasan perbatasan Erez dan Karem Shalom di Gaza mulai Ahad ini.

Wakil Perdana Menteri Palestina yang juga Ketua Komite Rekonstruksi Gaza, Muhammad Mustafa mengatakan, Otoritas Palestina akan mengambil alih bahan bangunan yang masuk ke Gaza dan pergerakan warga Palestina antara Gaza dan Tepi Barat.

Perwakilan dari kementerian kesehatan, pertanian, perumahan dan urusan sipil akan bertanggung jawab memantau masuknya pasokan bahan bangunan untuk sektor masing-masing, Al-Resalah melaporkan sebagaimana dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Langkah pertama yang harus dilakukan dengan memberikan fasilitasi yang dijanjikan, yaitu bahan bangunan, menambahkan bahwa proses pembangunan kembali Jalur Gaza yang hancur sangat bergantung pada jumlah dana donor internasional.

Perlintasan perbatasan Erez terletak antara wilayah diduduki Israel dan Gaza di perbatasan utara Gaza. Perlintasan tersebut berfungsi terutama sebagai titik peralihan bagi orang-orang yang bepergian antara Jalur Gaza dan wilayah yang diduduki Israel serta mereka yang mencari untuk mencapai tujuan lain melalui wilayah diduduki Israel, seperti Tepi Barat atau negara-negara ketiga.

Sejak blokade Israel 2006 lalu, Israel menyatakan perlintasan Erez merupakan terminal perbatasan internasional, meskipun izin yang diperlukan untuk melewati perlintasan hanya diterbitkan oleh pejabat militer dari Departemen Dalam Negeri Israel.

Sejak Maret 2006, masuknya pekerja dari Gaza ke wilayah diduduki Israel telah dilarang dan Israel mengeluarkan kebijakan “tidak mengizinkan masuknya penduduk Jalur Gaza kecuali dalam kasus kemanusiaan yang ekstrim dan luar biasa”.

Perlintasan Perbatasan Karem Shalom terletak di selatan Jalur Gaza, dekat perbatasan Palestina-wilayah diduduki Israel-Mesir, sekitar 3,6 km dari perbatasan Rafah.

Sejak blokade yang dilakukan pendudukan Israel, Karem Shalom digunakan sebagai alternatif selain Rafah untuk menyalurkan barang kemanusiaan ke Jalur Gaza dari Mesir.

Karem Shalom menjadi satu-satunya penyeberangan untuk menyalurkan barang dari wilayah yang diduduki Israel ke Jalur Gaza. Di antara barang-barang lainnya, seperti produk makanan, bahan bakar, kendaraan, peralatan pertanian dan barang-barang kemanusiaan akan ditransfer melalui Karem Shalom.

Menurut data resmi Otoritas Palestina, serangan 51 hari Israel, berakhir pada 26 Agustus lalu, mengakibatkan setidaknya 15.671 unit rumah rusak di Jalur Gaza dan 2.276 lainnya hancur total. Sekitar 2.150 warga Gaza meninggal dan 11.000 terluka dalam serangan Israel membabi buta itu.

Selama bertahun-tahun, Jalur Gaza bergantung pada bahan bangunan yang diselundupkan ke Gaza melalui terowongan-terowongan yang menghubungkan Gaza menuju Semenanjung Sinai Mesir. (T/R05/R11)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Wartawan: Rana Setiawan

Editor:

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0