Moskow, 15 Ramadhan 1434/23 Juli 2013 (MINA) – Pemerintah Suriah menyampaikan ajakan kepada pihak oposisi untuk melakukan dialog guna menyelesaikan krisis saat ini.
“Pemerintah Suriah terbuka untuk melakukan dialog dengan pihak oposisi. Kami berharap hal itu akan dapat mengakhiri krisis Suriah yang sudah berlangsung sejak 2011 lalu. Konferensi Jenewa-2 yang akan digelar dalam waktu dekat,” kata Wakil Perdana Menteri Suriah, Qadri Jamil bersama dengan pimpinan partai Perubahan dan Pembebasan (PFCL), Senin (22/7) dalam kunjungan kunjungan kenegaraan di Rusia.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov menegaskan masalah Suriah adalah masalah dunia internasional. Semua pihak harus mencari solusi agar krisis di Suriah bisa segera teratasi dengan jalan perdamaian, lapor The Syria Times yang dikutip Mi’raj News Agency (MINA).
“Masalah Suriah adalah tanggung jawab masyarakat Internasional. Para pemimpin Negara, terutama negara Islam harus turut serta dalam usaha menyelesaikan krisis di Suriah yang telah menelan lebih dari 90.000 jiwa dan lebih dari satu juta warganya kehilangan tempat tinggal,” kata Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov.
Baca Juga: Tim SAR dan UAR Berhasil Evakuasi Jenazah Korban Longsor Sukabumi
Pengungsi Suriah
“Sampai saat ini hampir 1,3 juta orang Suriah terdaftar sebagai pengungsi atau dibantu di negara tetangga Suriah dan Afrika Utara,” kata Wakil Juru Bicara PBB, Eduardo del Buey.
“Lebih dari separuh pengungsi saat ini telah meninggalkan Suriah selama tiga bulan terakhir, dan Badan Pengungsi PBB (UNHCR) telah mencatat sebanyak 7.000 orang rata-rata per hari selama empat pekan terakhir,” kata del Buey dalam rapat harian di Markas PBB, New York.
Rencana Tanggapan Bantuan Kemanusiaan Suriah (SHARP), dalam tenggat waktu Januari sampai Juni 2013, memerlukan dana sebesar 519 juta dolar AS, katanya. Namun hingga 7 April, menurut Kantor Bagian Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA), hanya 40 persen saja rencana itu dapat direalisasikan.
Baca Juga: BKSAP DPR Gelar Kegiatan Solidaritas Parlemen untuk Palestina
“Semua sektor mengalami kekurangan dana, terutama layanan masyarakat, kesehatan, pendidikan, tenda dan non-pangan. Sektor penyediaan air, kebersihan dan kesehatan baru menerima 7,5 persen dana yang diperlukan, sementara musim panas mendekat dan ancaman penyakit yang menular melalui air meningkat,” kata del Buey.
“Sejauh ini, negara donor telah menyediakan lebih dari 400 juta dolar AS dari uang yang dijanjikan di Kuwait, sehingga masih tersisa 1,1 miliar dolar yang belum direalisasikan,” katanya. (T/P04/P01).
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Warga Israel Pindah ke Luar Negeri Tiga Kali Lipat