Gaziantep, Turki, 3 Dzulqa’dah 1436/18 Agustus 2015 (MINA) – Presiden suriah/">Pemerintah Interim Suriah Ahmed Touma mengatakan, Senin (17/8), pemerintahnya akan menjadikan “zona aman” sebagai kesempatan untuk membuktikan perannya dalam menciptakan perubahan nyata di negara itu.
Pemerintah Interim dipilih oleh Koalisi Nasional Suriah (SNC) yang merupakan koalisi oposisi moderat yang mendapat dukungan dunia internasional, terutama Turki dan Amerika Serikat (AS).
Turki dan AS menyepakati pembentukan zona aman di Suriah utara untuk mengurangi tekanan pengungsi dari negara yang telah menewaskan 250.000 jiwa selama empat tahun perang saudara.
“Kita tidak bisa membuat perubahan nyata di Suriah jika Pemerintah Interim tidak bergerak ke wilayah Suriah, didukung oleh kekuatan militer di bawah payung Koalisi Nasional Suriah (SNC) dan Departemen Pertahanan Pemerintah Interim untuk melindungi daerah yang dibebaskan dari rezim (Bashar Al-Assad),” kata Touma kepada ARA News yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
“Jika ini tercapai dan suriah/">Pemerintah Interim Suriah bisa masuk Suriah dan beroperasi di sana, ini merupakan langkah besar menuju perubahan dalam beberapa tingkatan,” katanya.
suriah/">Pemerintah Interim Suriah saat ini berbasis di Turki.
Menurut Touma, jika pemerintahnya sudah pindah dan beroperasi di Suriah, Pemerintah interim berkesempatan untuk memberikan layanan kepada masyarakat dan mendapatkan kredibilitas lebih pada tingkat lokal dan internasional.
“Ini akan membuktikan pentingnya pemerintah ini sebagai pemain penting dalam melestarikan lembaga-lembaga publik di Suriah dan menjaga entitas penting sebagai sebuah negara,” kata Touma.
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Keberhasilan membangun zona aman di utara Suriah dari kelompok-kelompok bersenjata, akan mendorong langkah yang sama untuk diterapkan bagi daerah yang lain.
“ISIS akan diusir dari zona aman dengan paksa. Pesawat-pesawat tempur koalisi internasional pimpinan AS akan terus menargetkan posisi kelompok militan sampai mereka menarik diri dari daerah yang akan dimasukkan dalam zona aman. Ini adalah skenario yang mutlak,” tambahnya. (T/P001/R03)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata