Washington, MINA – Penutupan sebagian operasional pemerintahan (Shutdown) Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah memasuki hari ke-22. Hal ini merupakan penutupan terpanjang dalam sejarah AS.
Rekor penghentian terpanjang sebelumnya terjadi pada masa kepresidenan Bill Clinton yang berlangsung selama 21 hari sejak 15 Desember 1995 hingga 6 Januari 1996, demikian Voice of America mengabarkan.
Sembilan dari 15 departemen tingkat kabinet belum didanai. Sementara itu, Departemen Pertahanan dan Departemen Urusan Veteran merupakan pengecualian yang terus beroperasi.
Penutupan saat ini akan berlangsung setidaknya beberapa hari lagi, hal itu disebabkan anggota parlemen dari partai Demokrat menolak tuntutan Trump untuk mendanai 5,7 miliar dolar pembangunan dinding perbatasan AS-Meksiko dalam rancangan anggaran belanja.
Baca Juga: Survei: 37 Persen Remaja Yahudi di AS Bersimpati dengan Hamas
Penutupan sebagian lembaga federal telah memangkas 380.000 pekerja federal dan memaksa 420.000 tambahan bekerja tanpa upah. Penutupan tersebut mencapai titik terburuk dalam sejarah.
Gelombang protes pegawai negeri terus muncul sejak penutupan operasional pemerintah federal AS, salah satunya unjuk rasa di Post Office Square, Boston, Jumat (11/01).
Para karyawan bandara, detektif Biro Investigasi Federal (FBI), hingga sipir penjara tidak menerima penghasilan bulan Januari akibat shutdown pemerintah federal AS.
Para pelayan publik AS ini seharusnya menerima gaji malahan terdorong untuk mengunggah slip gaji ke media sosial. (T/Sj/RI-1)
Baca Juga: Joe Biden Marah, AS Tolak Surat Penangkapan Netanyahu
Mi’raj News Agency (MINA)