Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

PEMILIH SEPI, MEDIA MESIR “MEMOHON” WARGA BERIKAN HAK SUARA

Rudi Hendrik - Rabu, 28 Mei 2014 - 23:03 WIB

Rabu, 28 Mei 2014 - 23:03 WIB

665 Views

Seorang pria sedang memasukan kertas suara disalah satu TPS di Kairo (Mostafa Elshem/AP)

kairo-MOSTAFA_ELSHEM_AP-300x205.jpg" alt="Seorang pria sedang memasukan kertas suara disalah satu TPS di Kairo (Mostafa Elshem/AP)" width="360" height="246" /> Seorang pria sedang memasukan kertas suara disalah satu TPS di Kairo (Mostafa Elshem/AP)

Kairo, 29 Rajab 1435/28 Mei 2014 (MINA) – mesir/">Media massa Mesir menegur warga  karena tidak pergi keluar memberikan suara mereka dalam pemilihan presiden  yang diduga akan dimenangkan   kandidat  yang didukung militer Abdul-Fatah Al-Sisi.

Sejumlah penyiar berita terkenal dan presenter televisi menyerukan  hukuman bagi siapa pun yang tidak mengambil bagian dalam pemilu. Sebagian lain menyerukan menuntut mereka ke pengadilan dan menggambarkan mereka sebagai pengkhianat, media pemantau Timteng Middle East Monitor sebagaimana dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA) melaporkan.

Sejak  pengumuman penggulingan presiden demokrasi pertama Mesir Muhamad Mursi pada Juli 2013, media-media yang menentang pemerintah kudeta  ditutup karena dianggap mendukung  kegiatan “terorisme”, termasuk Al-Jazeera berbahasa arab yang kemudian para wartawannya pun ditahan.

Pemerintah yang didukung militer  memperpanjang pemilihan presiden untuk hari ketiga karena pemilih di dua hari pertama sangat rendah.  Pengumuman datang bahkan setelah hari kedua pemungutan suara dinyatakan sebagai hari libur nasional dalam rangka memberikan kesempatan kepada karyawan untuk memberikan suara mereka.

Baca Juga: Dua Tentara Cadangan Israel Ditangkap Atas Dugaan ‘Mata-Mata Iran’

Sebagai tanggapan, presenter televisi terkenal Tawfiq Okasheh   bertanya kepada para pemirsa, “Apa yang harus saya lakukan untuk membuat Anda berubah? Haruskah aku mencium kaki Anda, Apa yang Anda ingin saya lakukan? Melepaskan pakaian saya dan pergi keluar dengan telanjang supaya Anda mengerti [bahwa pemungutan suara penting]? ”

“Saya akan meminta [pemerintah] untuk memotong listrik,” ia melanjutkan, “untuk menghentikan AC, memaksa Anda untuk pergi keluar dari rumah Anda dan turun ke jalan [untuk memilih],” tambahnya.

Presenter acara perempuan dan penyiar Lamis Al-Hadidi menyesalkan Mesir karena membutuhkan  hak suara  lebih tinggi untuk mengatakan kepada dunia  terpilihnya Al-Sisi adalah atas kehendak rakyat.

Mustafa Al-Bakri, komentator televisi lain yang terkenal,  menyerukan warga memberikan hak suara mereka dalam rangka memberikan kekuatan  kepada Al-Sisi. “Siapa saja yang tidak memilih maka dia telah memberikan ciuman kehidupan kepada para teroris,” ancamnya melanjutkan, “Mereka yang tidak keluar (rumah) adalah pengkhianat, pengkhianat, pengkhianat yang menjual negeri ini.”

Baca Juga: POPULER MINA] Trump Usul Relokasi Warga Gaza ke Indonesia dan Pertukaran Sandera

Menurut laporan  Reuters, beberapa wartawan  menyuarakan hal yang sama, menyerukan para  warga  agar melaksanakan tugas nasional mereka “untuk melindungi negara dari ancaman Ikhwanul Muslimin”.

Dua saluran televisi Mesir mengumumkan siapa pun yang tidak memilih akan didenda dan mereka akan diserahkan kepada jaksa penuntut umum, yang akan mengambil tindakan hukum terhadap mereka.

Surat kabar Palestina Al-Quds mencatat mesir/">media massa Mesir diwajibkan menghasut  warga untuk mengambil bagian dalam pemilihan karena tingkat partisipasi pemilih sangat lemah. Beberapa telah melaporkan sejumlah Tempat Pemungutan Suara benar-benar kosong selama dua hari terakhir.

Media massa  yang mendukung penggulingan Mursi memuji  upaya Al-Sisi  yang mengumumkan  penggulingannya, serta peta politik yang  diumumkannya setelah penggulingan  tersebut,  di mana Ikhwanul Muslimin ditetapkan sebagai organisasi teroris saat itu.

Baca Juga: Turkish Airlines Kembali Terbang ke Suriah setelah 11 Tahun

menurut media itu, media massa melakukan kampanye propaganda massal untuk  mencitrakan kepada rakyat Mesir bahwa Mursi dan kelompok  Islamnya adalah teroris, dan bahwa Al-Sisi datang untuk menyelamatkan negara dari terorisme itu.(T/P03/R2)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Yaman Bebaskan Awak Kapal Inggris setelah Gencatan Senjata di Gaza

Rekomendasi untuk Anda

Dunia Islam
Palestina
Palestina
Dunia Islam
Dunia Islam
Indonesia
Palestina
Kolom
Indonesia