Yerusalem, MINA – Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengklaim “kemenangan besar” setelah pemungutan suara awal memberikan partai Likudnya lebih dari 30 kursi dalam pemilihan umum hari Selasa (23/3).
Hasil itu memprediksikan kursi mayoritas untuk blok agama sayap kanan Netanyahu dengan dukungan dari Yamina, Time of Israel melaporkan.
Namun, klaim Netanyahu dinilai terlalu cepat menjelang hasil pemungutan suara diperbarui pada Rabu pagi (24/3), sehingga memberikan dorongan kepada faksi-faksi anti-Netanyahu, sebab jumlah suara gabungan blok perdana menteri dan Yamina tergelincir di bawah 61 kursi, kurang dari jumlah mayoritas dari 120 kursi Knesset.
Pemimpin oposisi Yair Lapid dari Yesh Atid mengatakan, dia juga akan mencoba membangun koalisi untuk “menciptakan pemerintahan yang waras untuk Israel.”
Baca Juga: Citra Satelit Tunjukkan Penghancuran Sistematis Area Pemukiman Gaza Utara
“Warga Israel, terima kasih,” kata Netanyahu dalam sebuah pernyataan. “Anda memberi kemenangan besar untuk kanan dan Likud di bawah kepemimpinan saya. Likud adalah partai terbesar sejauh ini … Jelas sebagian besar orang Israel adalah sayap kanan dan menginginkan pemerintahan sayap kanan yang kuat dan stabil.”
Likud mengatakan, Netanyahu menelepon “para pemimpin kamp nasional”, mendesak mereka untuk bergabung dengan pemerintah sayap kanan yang dipimpinnya. Namun pernyataan tersebut tidak merinci ketua partai mana yang dia ajak bicara.
Salah satu seruan Netanyahu adalah kepada Menteri Dalam Negeri Aryeh Deri, yang partai Shas-nya diproyeksikan mendapatkan hingga sembilan kursi di Knesset, menjadikan partai ultra-Ortodoks itu sebagai faksi terbesar kedua dalam koalisi pemerintahan pimpinan Netanyahu yang potensial.
Netanyahu memberi selamat kepada Deri dan keduanya berencana melanjutkan diskusi tentang hasil pemilihan pada Rabu malam, kata juru bicara Ketua Shas. (T/RI-1/P2)
Baca Juga: Paus Fransiskus Serukan Penyelidikan Genosida di Jalur Gaza
Mi’raj News Agency (MINA)