Yerusalem, MINA – Pemilihan umum Israel yang ketiga dalam kurang dari setahun dilaksanakan pada Senin sore (2/3) di tengah kekhawatiran ancaman virus corona (COVID-19).
Pihak berwenang mengatakan, warga Israel mengalir ke tempat pemungutan suara dalam jumlah yang lebih tinggi daripada yang terlihat selama bertahun-tahun sejak 1999.
Komite Pemilu Pusat mengatakan bahwa 56,3 persen pemilih terdaftar memberikan suara mereka sampai pukul 6 sore, demikian Times of Israel melaporkan.
Para pemilih akan memberikan suara untuk partai-partai peserta pemilu seperti Likud dan Blue and White, atau salah satu dari segelintir partai lain yang bersaing untuk memperebutkan kursi Knesset, parlemen Israel.
Baca Juga: Smotrich: Israel Tolak Normalisasi dengan Saudi jika Harus Ada Negara Palestina
April lalu, 52% pemilih telah memberikan suara pada pukul 4 sore, dan pada bulan September 53,5% warga yang memberikan suara.
Secara keseluruhan tercatat 6.453.255 pemilih yang memenuhi syarat di Israel.
Menjelang pemungutan suara, para pengamat mengatakan, mereka khawatir warga Israel frustrasi dengan sistem politik setelah dua kali pemilu mengalami kebuntuan dalam membentuk pemerintah baru..
Selain tempat pemungutan suara normal, 16 bilik suara khusus dibuka untuk 5.630 pemilih yang berada di bawah karantina rumah sebagai tindakan pencegahan terhadap penyebaran virus corona di Israel. (T/RI-1/P1)
Baca Juga: Hamas Kutuk Agresi Penjajah Israel terhadap Suriah
Mi’raj News Agency (MINA)