Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

PEMIMPIN AL-QAEDA DESAK PEMIMPIN ISLAM MESIR TINGGALKAN DEMOKRASI

Admin - Sabtu, 3 Agustus 2013 - 19:38 WIB

Sabtu, 3 Agustus 2013 - 19:38 WIB

441 Views ㅤ

Kairo, 27 Ramadhan 1434/4 Agustus 2013 (MINA) – Pemimpin Al-Qaida Ayman al-Zawahri mendesak pemimpin Islam Mesir dan pengikutnya meninggalkan sistem demokrasi dan mendukung perlawanan bersenjata.

Dalam pesan audio 15 menit yang diposting online Jumat malam (2/8), al-Zawahri mengatakan kudeta militer Mesir yang menggulingkan Presiden Mesir Muhammed Mursi, memberikan bukti bahwa pemerintahan Islam tidak dapat dibangun melalui demokrasi, The Blaze melaporkan yang dikutip Kantor Berita Islam MINA (Mi’raj News Agency).

Al-Zawahri juga mengecam militer Mesir, elit sekuler dan liberal di negara itu serta minoritas Kristen Koptik, menuduh mereka bersekongkol melawan Mursi semata-mata karena ia adalah seorang Islamis .

Kudeta telah membagi negara itu ke dalam kubu persaingan, dengan kelompok liberal dan sekuler mendukung langkah militer melawan pendukung Mursi dan sekutu Islam yang menolak penggulingan.

Baca Juga: [POPULER MINA] Runtuhnya Bashar Assad dan Perebutan Wilayah Suriah oleh Israel

“Kita harus mengakui bahwa legitimasi pertama tidak berarti pemilu dan demokrasi, namun legitimasi adalah Syariah (hukum Islam) yang berada di atas semua konstitusi dan hukum,” kata al-Zawahri dalam komentar yang ditujukan kepada pendukung Mursi itu.

Al-Zawahri mengecam Ikhwanul Muslimin karena telah mencoba yang terbaik untuk memuaskan Amerika dan sekularis dengan melepaskan “jihad“, sebutan yang biasanya bagi al-Qaeda berarti perjuangan bersenjata.

Dia juga mencatat bahwa pemerintah Mursi itu digulingkan meskipun menerima perjanjian perdamaian antara Mesir dengan Israel dan perjanjian keamanan dengan Amerika Serikat.

“Anda lupa bahwa demokrasi adalah monopoli Barat dan diperbolehkan bagi mereka yang berasal dari kelompok Islam untuk mendapatkan keuntungan dengan satu syarat, yaitu Anda menjadi budak ideologi, tindakan, kebijakan dan ekonomi Barat,” katanya.

Baca Juga: Drone Israel Serang Mobil di Lebanon Selatan, Langgar Gencatan Senjata

Al-Qaeda dan  beberapa kelompok Islam lainnya terus terang menolak demokrasi sebagai sistem Barat yang dipaksakan, dan menentangnya dengan alasan bahwa sistem itu menempatkan hukum manusia atas kepentingan Allah.

Beralih ke militer Mesir, al-Zawahri yang adalah seorang Mesir dan dibesarkan di pinggiran kota Kairo, menuduh militer Mesir menjadi pion kepentingan AS.

“Para tentara Amerikanisasi, dibesarkan oleh bantuan, pelatihan Amerika. Latihan dan kesetiaan mereka dibeli untuk memenuhi pesanan Amerika dan melindungi kepentingan AS serta menjaga keamanan anak angkatnya, Israel,” katanya.

Keaslian pesan itu tidak bisa dikonfirmasi secara independen, namun diposting di situs militan yang biasa digunakan oleh al-Qaeda. Pesan ini diproduksi oleh kelompok As Sahab. (T/P09/R2).

Baca Juga: Pasukan Israel Maju Lebih Jauh ke Suriah Selatan

Mi’raj News Agency (MINA).

 

 

 

Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah

Rekomendasi untuk Anda