Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pemimpin Al-Qaeda Mokhtar Belmokhtar Sudah Meninggal di Libya

Rudi Hendrik - Sabtu, 17 Desember 2016 - 11:05 WIB

Sabtu, 17 Desember 2016 - 11:05 WIB

385 Views

Salah satu pemimpin paling senior Al-Qaeda di kawasan Afrika Utara, Mokhtar Belmokhtar. (Gambar: video daring)

Salah satu pemimpin paling senior Al-Qaeda di kawasan Afrika Utara, Mokhtar Belmokhtar. (Gambar: video daring)

 

Ubari, Libya, 17 Rabi’ul Awwal 1438/17 Desember 2016 (MINA) – Salah satu pemimpin paling senior Al-Qaeda di kawasan Afrika Utara, Mokhtar Belmokhtar, telah meninggal dunia dan dimakamkan di daerah Ubari, Libya, pada 25 November.

Sumber-sumber keamanan lokal mengatakan kepada The New Arab yang dikutip MINA, Belmokhtar meninggal setelah mengalami luka parah dalam serangan udara Perancis tanggal 15 November di kota Sabha, Libya.

Kematiannya telah diharapkan banyak pihak yang menjadikan Al-Qaeda sebagai musuh, tetapi kematiannya tidak pernah dikonfirmasi.

Baca Juga: Joe Biden Marah, AS Tolak Surat Penangkapan Netanyahu

“Para pejabat Amerika Serikat (AS) mengungkapkan keyakinan yang lebih besar bahwa serangan terbaru yang dilakukan oleh pesawat Perancis di Libya selatan awal bulan ini kemungkinan berhasil,” kata laporan Wall Street Journal.

Sumber keamanan The New Arab mengatakan, mantan pemimpin AQIM itu berada di Sabha untuk membeli senjata dalam kesepakatan yang didanai dari uang tebusan yang diyakini telah dibayarkan untuk pembebasan warga Kanada dan dua orang Italia yang diculik di Libya September lalu.

Dua pengikut Belmokhtar yang bersamanya juga meninggal setelah serangan.

Belmokhtar yang diketahui menderita diabetes selama bertahun-tahun, terluka parah dalam serangan itu, tapi selamat cukup lama dan diangkut ke beberapa titik antara 20-24 November hingga ke Ubari.

Baca Juga: Inggris Hormati Putusan ICC, Belanda Siap Tangkap Netanyahu

Mokhtar Belmokhtar dikenal oleh media setempat sebagai pejuang bermata satu dan “sulit dipahami”. Ia juga dikenal bernama Khaled Abu Al-Abbas yang lahir pada 1 Juni 1972, di provinsi Ghardaia, Aljazair.

Sebelumnya dia berulang kali selamat dari upaya pembunuhan oleh pasukan AS dan Perancis. Beberapa laporan sebelumnya menyatakan kematiannya setelah operasi militer dalam beberapa tahun terakhir yang kemudian terbukti palsu.

Pada tahun 1989, ia pergi ke Afghanistan untuk melawan Uni Soviet, menerima pelatihan bersama Mujahidin yang didukung AS, sebelum kembali ke Aljazair dan akhirnya menjadi pemimpin Al-Qaeda di Maghreb. (T/P001/R01

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Guido Crosseto: Kami akan Tangkap Netanyahu Jika Berkunjung ke Italia

 

Rekomendasi untuk Anda

Dunia Islam
Eropa
Internasional
Afrika
Indonesia