Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pemimpin Arab-Eropa Bersepakat Luncurkan Era Baru Kerja Sama dan Koordinasi

hafidzh nai - Selasa, 26 Februari 2019 - 09:50 WIB

Selasa, 26 Februari 2019 - 09:50 WIB

8 Views ㅤ

Presiden Mesir Abdel Fattah El-Sisi dan Presiden Dewan Eropa Donald Tusk menghadiri sesi terakhir pertemuan puncak Uni Eropa dan Liga Arab pertama di resor Laut Merah Mesir, Sharm El-Sheikh. (Dok: AFP)

Sharm El-Sheikh, MINA – Para pemimpin Arab dan Eropa mengakhiri pertemuan puncak pertama mereka pada Senin (25/2), yang berjanji dan bersepakat meluncurkan “era baru kerja sama dan koordinasi” tentang berbagai isu mulai dari kontra-terorisme hingga migrasi.

Sekitar 40 pemimpin Liga Arab dan Uni Eropa (UE) menekankan pada pertemuan puncak dua hari di Sharm El-Sheikh, kota di penghujung selatan Semenanjung Sinai di Mesir, tentang bagaimana cara menumbuhkan rasa agar saling terkait dan membutuhkan, sehingga upaya bersama itu dapat terselesaikan.

Dalam pernyataan terakhir, para pemimpin berjanji untuk “memulai era baru kerja sama dan koordinasi” yang akan meningkatkan stabilitas dan kemakmuran wilayah yang aman dan damai, serta semua dalam tatanan internasional berbasis aturan, demikian Arab News memberitakan pada Selasa (26/2).

Presiden Mesir Abdel Fattah El-Sisi selaku tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi (KTT), menyoroti kepentingan bersama pada kontra-terorisme, migrasi, pengembangan ekonomi dan upaya perdamaian di Yaman, Suriah, Libya serta antara Israel dan Palestina.

Baca Juga: Sempat Dilaporkan Hilang, Rabi Yahudi Ditemukan Tewas di UEA

Kedua belah pihak sepakat tentang perlunya bekerja sama untuk mengelola arus migran dan pengungsi serta memerangi ekstrimis, meskipun Eropa sendiri terbagi atas migrasi.

Perdana Menteri Luksemburg Xavier Bettel mengatakan, KTT itu penting untuk mengakui perbedaan budaya, agama dan lainnya, kita harus mencoba untuk menemukan solusi bersama seperti di Suriah.

Dia mengatakan pertemuan puncak itu merupakan cara untuk menjalin kontak pribadi dan meletakkan dasar bagi pembicaraan di masa depan.

Kanselir Jerman Angel Merkel mengatakan, nasib Uni Eropa sangat tergantung pada nasib negara-negara Liga Arab.

Baca Juga: Putin Punya Kebijakan Baru, Hapus Utang Warganya yang Ikut Perang

“Kami melihat ini dalam konteks migrasi, pengungsi, dan karena itu tugasnya adalah untuk memupuk kerja sama multilateral, bahkan jika kadang-kadang ada sudut pandang yang sangat berbeda,” kata Merkel

Perdana Menteri Belgia Charles Michel mengulangi pengakuan Uni Eropa bahwa negara itu seharusnya sudah lama mengadakan KTT penuh dengan para pemimpin wilayah tetangga.

“Situasi di wilayah ini menyebabkan ketidakstabilan, ketidakamanan, pertama-tama untuk wilayah itu sendiri,” kata Michel.

“Ada negara-negara yang memiliki banyak pengungsi setelah konflik di wilayah tersebut, di Suriah misalnya, tetapi itu juga berdampak di Eropa,” lanjutnya. (T/Haf/RI-1)

Baca Juga: Badai Salju Terjang Eropa Barat

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Israel Perintahkan Warga di Pinggiran Selatan Beirut Segera Mengungsi

Rekomendasi untuk Anda

Eropa
MINA Millenia
Dunia Islam
Eropa