Berlin, 29 Rabi’ul Akhir 1436/19 Februari 2015 (MINA) – Juru Bicara Pemerintah Jerman, Steffen Seibert, mengatakan, para pemimpin Jerman, Ukraina, Rusia dan Perancis, kembali menegaskan komitmen mereka tentang kesepakatan gencatan senjata Ukraina.
Diskusi telepon terjadi Kamis (19/2) di saat pertempuran terus berlangsung di Ukraina Timur, di mana pasukan pemerintah Ukraina dipaksa keluar dari pusat kereta api utama kota Debaltseve oleh separatis, Anadolu Agency melaporkan yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
“Kanselir Jerman Angela Merkel, Presiden Hollande, Presiden Poroshenko dan Presiden Putin telah sepakat mematuhi perjanjian Minsk (ibukota Belarus) meskipun terjadi pelanggaran berat gencatan senjata di Debaltseve,” kata Seibert dalam pernyataan tertulis.
“Para pemimpin setuju, sekarang perlu mengambil langkah-langkah cepat untuk sepenuhnya melaksanakan gencatan senjata dan menarik senjata berat di bawah pengawasan OSCE,” kata Seibert, mengacu pada pembicaraan di Minsk pada 12 Februari.
Baca Juga: Diplomat Rusia: Assad dan Keluarga Ada di Moskow
“Pertukaran tahanan juga harus dimulai. Untuk itu, Presiden Putin telah setuju untuk menggunakan pengaruhnya kepada separatis,” tambahnya.
Seibert juga mengatakan, Menteri Luar Negeri dari empat negara akan melanjutkan diskusi dalam beberapa hari mendatang sebagai pelaksanaan perjanjian Minsk.
Menurut Komisaris Tinggi PBB untuk HAM, lebih 5.300 orang telah tewas dan 12.200 lainnya terluka di Ukraina Timur sejak pertengahan April tahun lalu dalam konflik yang sedang berlangsung. (T/P001/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Penulis Inggris Penentang Holocaust Kini Kritik Genosida Israel di Gaza