Doha, MINA – Pemimpin dan tokoh-tokoh senior dari gerakan perlawanan Palestina yang berbasis di Jalur Gaza, Hamas dan Jihad Islam, telah bertemu di ibu kota Qatar, Doha, membahas perkembangan politik dan lapangan terkini terkait perang genosida yang sedang berlangsung oleh rezim Israel terhadap wilayah pesisir itu.
Dilansir dari Press TV, pertemuan tersebut berlangsung di markas besar Hamas di Doha pada Rabu (21/8) antara delegasi yang berasal dari pimpinan kelompok tersebut dan Ziyad al-Nakhala, Sekretaris Jenderal Jihad Islam, dan wakilnya Mohammad al-Hindi.
“Mereka menekankan perlunya menghentikan agresi dan perang yang dilancarkan terhadap rakyat kami dan meminta pertanggungjawaban para pejabat pendudukan atas kejahatan mereka terhadap kemanusiaan,” kata Hamas tentang pertemuan tersebut dalam sebuah pernyataan.
Rezim tersebut telah melancarkan perang di Gaza sejak Oktober tahun lalu sebagai tanggapan atas operasi balasan yang dilancarkan oleh kelompok-kelompok perlawanan di wilayah tersebut. Setidaknya 40.223 warga Palestina, sebagian besar wanita dan anak-anak, telah syahid dan 92.981 lainnya terluka sejauh ini selama serangan militer yang brutal.
Baca Juga: Israel Makin Terisolasi di Tengah Penurunan Jumlah Penerbangan
Para pemimpin perlawanan juga membahas “keteguhan perlawanan, dan kemampuannya untuk menyerang seluruh wilayah Palestina yang diduduki.”
Mereka merujuk pada berbagai operasi yang telah dilakukan kelompok perlawanan dari Lebanon, Irak, dan Yaman terhadap wilayah Israel untuk mendukung warga Gaza yang dilanda perang.
Para pejabat perlawanan juga membahas negosiasi, yang diadakan di Doha yang bertujuan kemungkinan penyelesaian kesepakatan gencatan senjata yang dapat menghentikan perang. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Palestina Tolak Rencana Israel Bangun Zona Penyangga di Gaza Utara