Gaza, MINA – Pemimpin Hamas di Gaza, Yahya Sinwar, pada Selasa (1/12) dinyatakan positif mengidap virus corona baru (Covid-19), yang menyebar dengan cepat di seluruh kantong Palestina yang diblokade, kata kelompok perlawanan itu.
“Yahya Sinwar, Kepala Biro Politik Hamas di Jalur Gaza, terinfeksi virus corona hari ini,” kata Juru Bicara Hamas Hazem Qassem, Nahar Net melaporkan.
“Kondisi kesehatannya secara umum baik. Dia bekerja seperti biasa tetapi dalam isolasi,” kata Qassem.
Sinwar adalah pemimpin Palestina terbaru yang tertular virus.
Baca Juga: Tentara Israel Cemas Jumlah Kematian Prajurit Brigade Golani Terus Meningkat
Sebelumnya, Ketua Negosiator Palestina Saeb Erekat meninggal dunia karena komplikasi terkait virus corona bulan lalu.
Pejabat Hamas, Salah El Arouri, juga dinyatakan positif terkena virus.
Pengumuman hari Selasa muncul ketika Gaza mengalami peningkatan infeksi.
Daerah kantong kecil yang berada di bawah blokade Israel sejak 2007 itu awalnya berhasil menahan wabah besar virus corona.
Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya
Ketika sebagian besar dunia diisolasi pada bulan Maret dan April, Hamas memberlakukan kontrol yang ketat, berharap bisa memastikan sistem kesehatan yang sudah lemah tidak kewalahan.
Gaza telah mencatat hanya 100 kasus hingga pertengahan Agustus, tetapi krisis telah meningkat dalam beberapa pekan terakhir.
Beban kasus yang dikonfirmasi di wilayah itu sekarang mencapai lebih dari 21.400, dengan 11 kematian.
Infeksi harian baru-baru ini berkisar antara 700 hingga 800.
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza
Pejabat tinggi kesehatan di Gaza telah memperingatkan situasinya di luar kendali.
“Jumlah tempat tidur perawatan intensif sangat terbatas, seperti juga obat-obatan,” kata Mahmoud al-Khazindar, direktur rumah sakit swasta di Gaza.
“Jika jumlah kasus meningkat, pilihan harus dibuat antara perawatan orang tua, orang muda dan pasien dengan penyakit lain,” tambahnya. (T/RI-1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon