Gaza, MINA – Pemimpin Hamas di Jalur Gaza, Yahya Al-Sinwar, menolak bertemu dengan utusan khusus Norwegia untuk perdamaian Timur Tengah, Tor Wennesland pada Kamis (21/2).
Menurut sumber politik terpercaya kepada Anadolu Agency, Wennesland selama kunjungannya baru-baru ini ke wilayah Palestina telah meminta untuk bertemu dengan Sinwar, tetapi ditolak.
Terkait ini, Sinwar belum menanggapi pernyataan tersebut. Sebelumnya juga Sinwar dalam beberapa tahun terakhir bertemu dengan Wennesland lebih dari sekali.
Pada Selasa (19/2), Wennesland bersama perwakilan Norwegia untuk Palestina, Hilde Haraldstad, menemui Perdana Menteri Palestina Rami Al-Hamdallah di kantornya, Ramallah, Tepi Barat yang diduduki.
Baca Juga: Israel Makin Terisolasi di Tengah Penurunan Jumlah Penerbangan
Sebelumnya Anggota Senior Biro Politik Hamas Mousa Abu Marzouq baru-baru ini juga mengatakan, Norwegia mengerahkan upaya untuk menenangkan krisis kemanusiaan di Gaza. Bahkan Hamas memiliki hubungan baik dengan pemerintah Norwegia.
Norwegia sebagai negara yang memimpin kelompok negara-negara Eropa untuk mendukung peyelesaian masalah Palestina.
Warga Gaza telah menyaksikan krisis kemanusiaan yang berat sejak 30 Maret 2018, ketika penduduk daerah yang terkepung melakukan perlawanan yang disebut gerakan Great March of Return (GMR).
Gerakan GMR ini bertujuan untuk menarik perhatian pada hak warga Palestina untuk kembali ke rumah-rumah di mana mereka dipindahkan secara paksa pada tragedi Nakba tahun 1948. Ini juga bertujuan untuk menghancurkan pengepungan Israel-Mesir 12 tahun di Jalur Gaza, yang telah terlihat kantong itu diblokade oleh darat, udara dan laut.
Baca Juga: Palestina Tolak Rencana Israel Bangun Zona Penyangga di Gaza Utara
Saat gerakan GMR dimulai, lebih dari 230 demonstran Palestina telah tewas oleh tembakan tentara Israel. (T/R10/RI-1)
Mi’raj News agency (MINA)
Baca Juga: Hamas Kutuk AS yang Memveto Gencatan Senjata di Gaza