Doha, MINA – Pemimpin Hamas meminta Arab Saudi membebaskan tahanan Palestina yang ditahan sejak 2019, di tengah laporan bahwa pengadilan akan memutuskan nasib mereka pekan depan.
Pihak berwenang Saudi menahan puluhan warga Yordania dan Palestina di kerajaan itu antara Februari hinga Agustus 2019, menuduh mereka memberikan dukungan keuangan kepada penguasa Islam Gaza, Hamas.
Pada hari Rabu (4/8), kepala komite Yordania yang menangani masalah ini mengatakan, putusan akan dikeluarkan pada sesi pengadilan pekan depan, The New Arab melaporkan, Kamis (5/8).
Belum ada kabar dari Arab Saudi tentang perkembangan tersebut, tetapi Al Jazeera melaporkan bahwa uji coba telah dilakukan dua bulan lalu.
Baca Juga: Tentara Israel Cemas Jumlah Kematian Prajurit Brigade Golani Terus Meningkat
Meskipun tidak berbicara langsung tentang masalah ini, pemimpin Hamas Ismail Haniyeh mengatakan, dia berharap keputusan pengadilan akan membebaskan semua orang yang dipenjara dalam tindakan keras itu.
“Hamas menginginkan keinginan berdaulat dan keputusan pengadilan untuk mengakhiri kasus tahanan Palestina yang ditahan di kerajaan itu,” kata pemimpin yang baru terpilih kembali itu dalam konferensi pers.
Haniyeh mengatakan harapan kelompoknya bertumpu pada dukungan “bersejarah” Arab Saudi untuk rakyat Palestina dan perjuangan mereka. (T/RI-1//P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya