Gaza, MINA – Pemimpin Hamas Ismail Haniyah pada Rabu (27/3) membuat penampilan publik pertamanya setelah Israel menghancurkan kantornya dalam serangan udara awal pekan ini.
Haniyeh mengunjungi puing-puing kantornya di Kota Gaza. Ia keluar dari persembunyiannya setelah dua hari terjadi kekerasan yang berakhir dengan gencatan senjata yang ditengahi Mesir.
“Perlawanan memiliki kata terakhir dan Israel mendapat pesan,” kata Haniyah, demikian Times of Israel melaporkan.
“Saya berterima kasih kepada semua pihak yang membantu menghentikan arogansi Zionis di Jalur Gaza,” katanya.
Baca Juga: Jajak Pendapat: Mayoritas Warga Penjajah Israel Ingin Akhiri Perang
Pemimpin Hamas itu juga mendesak warga Gaza berpartisipasi dalam protes massa di sepanjang perbatasan Israel-Gaza pada Sabtu (30/3), untuk memperingati tahun pertama Great March of Return, gerakan yang bertujuan mengakhiri blokade Israel-Mesir dan memukimkan kembali pengungsi Palestina dan keturunannya di tanah mereka yang dirampas Israel.
Militer Israel mengatakan, Kepala Staf Pasukan Pertahanan Aviv Kohavi memerintahkan pasukan di sepanjang perbatasan Gaza tetap siaga untuk “berbagai skenario di wilayah itu.”
Angkatan Pertahanan Israel (IDF) telah mengirim bala bantuan ke perbatasan sebelum bentrokan yang diperkirakan akan terjadi akhir pekan ini. (T/RI-1/P1)
Baca Juga: Front Demokrasi Serukan Persatuan di Tepi Barat Palestina
Mi’raj News Agency (MINA)