Sanaa, MINA – Pemimpin senior Houthi membantah bahwa pihaknya mengadakan pembicaraan rahasia dengan Riyadh untuk mengakhiri perang di Yaman.
Hal serupa juga dinyatakan oleh koalisi pimpinan Arab Saudi yang memerangi Houthi.
“Ada orang-orang yang mengatakan bahwa (juru bicara Houthi) Mohammed Abdul Salam ingin memeras kita dan kami tahu bahwa Arab Saudi belum siap untuk perdamaian,” kata Ketua Dewan Politik Tertinggi Houthi Saleh Al-Samad, demikian Al Araby Al Jadeed melaporkan.
Reuters baru-baru ini melaporkan bahwa diplomat dan pejabat Yaman mengatakan, Abdul Salam telah melakukan kontak langsung dengan pejabat Arab Saudi di Oman.
Baca Juga: Israel Perintahkan Warga di Pinggiran Selatan Beirut Segera Mengungsi
“Ada konsultasi antara Houthi dan Saudi, tanpa perwakilan pemerintah yang diakui secara internasional, dan jelas bahwa ada keinginan dari Houthi dan koalisi untuk mencapai kesepakatan komprehensif,” kata seorang diplomat kepada Reuters.
Pemberontak Houthi merebut ibu kota Yaman, Sanaa, dan mengusir pemerintah Presiden Abd-Rabbo Mansour Hadi yang diakui secara internasional. Presiden sekarang tinggal di pengasingan di Riyadh.
Sedikitnya 10.000 orang Yaman telah meninggal sejak Arab Saudi memulai operasi pengebomannya pada Maret 2015. Sementara satu juta kasus kolera melanda di negara ini dan PBB menyebut Yaman sebagai “krisis kemanusiaan terburuk di dunia”. (T/RI-1/P1)
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Mi’raj News Agency (MINA)