Pemimpin Kashmir: India Sering Menipu dalam Dialog Damai

Srinagar, , 30 Dzulqa’dah 1437/2 September 2016 (MINA) – Ketua Konferensi Hurriyat pada Kamis (1/9) mengatakan, rakyat Kashmir tidak menolak jalur dialog damai, tapi pemerintah India telah sering kali menipu dalam pembicaraan di Kashmir.

“Rakyat Kashmir pada prinsipnya tidak pernah menentang pembicaraan, karena mereka yakin bahwa setelah konflik mematikan dan perang destruktif, hal-hal akan diselesaikan melalui dialog juga,” kata Geelani dalam sebuah pernyataan.

Namun, Geelani mengungkapkan bahwa sudah lebih 150 kali dialog tanpa ada hasil.

“Tapi, mengingat panjangnya dan menipunya pembicaraan di Kashmir, kami telah menyaksikan hal ini terjadi lebih dari 150 kali tanpa menghasilkan hasil apa pun sampai saat ini. Satu-satunya alasan adalah karena sikap tidak realistis dan arogannya pemerintah India,” katanya, demikian Greater Kashmir memberitakan yang dikutip MINA.

India secara paksa telah menduduki tanah Kashmir pada tahun 1947. Sejak itu pemerintah New Delhi mencoba dengan segala cara untuk “mengesahkan kontrol ilegalnya”.

“Kami berjuang untuk hak dasar kami selama tujuh dekade terakhir. Setiap kali momentum perjuangan mendapat keuntungan dan mengancam eksistensi kontrol India, mereka menggunakan tipu muslihat yang akan semakin melemahkan momentum,” ujarnya.

Konglomerat pemimpin di Jammu dan Kashmir ini mengatakan, para pimpinan Kashmir berada di penjara, kedua wilayah di bawah jam malam yang ketat dan pembunuhan tidak mengenal akhir.

“Untuk membuat kebingungan dan menggagalkan pemberontakan saat ini, konspirasi mengirim beberapa delegasi. Seolah-olah kami berada di kebun binatang besar dan orang-orang ini datang berkelompok untuk melihat kami dan mengambil gambar kami,” katanya.

Menurutnya, jika pemerintah India menerima hakikat sengketa Jammu dan Kashmir, dan mulai demiliterisasi, menetapkan platform untuk resolusi permanen dan damai konflik kuno itu, rakyat Kashmir akan menyambut baik.

“Kami sebagai perwakilan dari bangsa yang tertindas ini akan menyambut setiap langkah maju dalam hal ini,” tambahnya. (T/P001/R02)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Wartawan: Rudi Hendrik

Editor: Bahron Ansori

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.