Srinagar, 4 Dzulhijjah 1437/6 September 2016 (MINA) – Syed Ali Geelani, Ketua Konferensi Hurriyat pada Senin (6/9) menolak bertemu dengan delegasi parlemen India dan mengecam kunjungan mereka ke Srinagar, ibukota Kashmir.
Geelani menuding kunjungan delegasi parlemen yang berasal dari partai-partai politik utama India itu berniat memadamkan perlawanan dan menggagalkan gerakan rakyat yang ingin merdeka dari negara itu, demikian media Greater Kashmir memberitakan yang dikutip MINA.
Kecaman Geelani itu menanggapi pernyataan Menteri Dalam Negeri Rajnath Singh yang menudingnya menolak pembicaraan damai.
“Mereka tidak pernah secara resmi mengundang kami dan pada saat yang sama menyalahkan kami telah menolak itu (dialog). Mereka mencoba untuk memainkan permainan hanya untuk menang, karena mereka hanya ingin mendiskreditkan kami,” kata Juru Bicara Konferensi Hurriyat.
Baca Juga: Kesepakatan Gencatan Senjata Israel-Hezbollah Hampir Tercapai
Menurut Hurriyat, pemerintah India “takut” terhadap setiap dialog dengan Hurriyat dan Pakistan.
“Karena mereka secara paksa mengendalikan tanah ini dengan militer. Mereka mungkin menggunakan kebohongan berulang dan kekerasan lebih lanjut. Kami tidak perlu kuliah dan khotbah tentang demokrasi dan kemanusiaan dari orang-orang pembunuh yang tangannya bersimbah darah orang-orang kami yang tidak bersalah,” kata Hurriyat
Rakyat Kashmir yang mayoritas Muslim, telah memandang pasukan Indian adalah pembunuh mereka selama banyak dekade di masa lalu.
“Tujuan tunggal delegasi adalah untuk bertindak sebagai pemadam kekerasan, hanya untuk menggagalkan arus gerakan (kemerdekaan) dengan cara taktik kuno, karena mereka telah melakukan (cara itu) setiap kali rakyat Kashmir berdiri untuk hak-hak dasar mereka,” tegas pernyataan Hurriyat itu. (T/P001/R02)
Baca Juga: Bentrok Polisi vs Pendukung Imran Khan, Ibu Kota Pakistan Lockdown
Mi’raj Islamic News Agency(MINA)