PEMIMPIN KENYA DISAMBUT MERIAH PULANG DARI ICC

UHURU KENYATA

Presiden Kenya Uhuru Kenyatta kembali dari persidangan ICC di Den Hag, Belanda (Foto: AA)
Presiden Kenya Uhuru Kenyatta kembali dari persidangan di Den Hag, Belanda (Foto: AA)

Nairobi, 16 Dzulhijjah 1435/10 Oktober 2014 (MINA) – Presiden Kenya Uhuru Kenyatta disambut meriah sekembalinya dari (ICC) di Den Haag, Belanda, oleh kerumunan rakyatnya yang berkumpul di kantornya di ibukota Nairobi.

Kenyatta pulang pada Kamis (9/10) dari Den Haag, di mana dia menghadiri pertemuan pra-sidang di depan tiga hakim pada Rabu atas tuduhan kejahatan terhadap kemanusiaan, Anadolu Agency yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Alih-alih mengambil rute langsung ke kantornya dari Bandara Internasional Jomo Kenyatta di Nairobi, konvoi Kenyatta justeru berpawai melalui daerah pemukiman padat Eastlands di ibukota, di mana orang bertepuk tangan, mengelukan dan bersiul kepada presiden yang melambai.

Banyak orang meninggalkan tempat kerjanya untuk memberikan sambutan kepada pemimpin Kenya itu,  salah satu penyambutan paling berwarna-warni yang terlihat di negara Afrika Timur itu tahun ini.

Berdiri di mobil terbuka, Kenyatta didampingi oleh wakilnya, William Ruto, yang juga menghadapi tuduhan yang sama dalam sidang terkait.

Kenyatta telah menyerahkan tampuk kekuasaan kepada Ruto sebelum bertolak ke pengadilan di Den Haag, sesuai dengan konstitusi Kenya, tapi begitu pesawat terbang yang membawanya pulang, mendarat di bandara, maka dia secara otomatis kembali ke posisinya sebagai kepala negara.

Melayani kerumunan massa yang berkumpul di luar kantornya, Kenyatta berterima kasih kepada rakyat Kenya yang  berdoa untuknya ketika dia berada di Den Haag.

“Dengan Allah di depan kita, kemenangan sudah di depan mata Anda yang telah berdoa untuk saya, untuk negara kita. Mari kita bersatu,” kata Kenyatta.

“Saya yakinkan Anda bahwa Kenya kuat dan stabil, jangan panik atau takut. Di Kenya, kita tidak akan pernah mundur tetapi akan maju. Biarkan dunia tahu bahwa kita sangat bersatu,” katanya.

Kenyatta membantah bahwa dia melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan di tengah kekerasan yang meletus di Kenya sebagai reaksi pada hasil pemilihan presiden 2007 yang disengketakan.

Pada pertemuan pra-sidang di Den Haag, para hakim belum memberikan putusan akhir mereka atas kasus yang berasal dari pengajuan jaksa, pembela dan pengacara yang mewakili korban pasca pemilu Kenya.

Tak lama setelah pemilu 2007, saingan presiden Mwai Kibaki dan Perdana Menteri Raila Odinga menuduh satu sama lain melakukan kecurangan, sehingga memicu kekerasan etnis di seluruh negeri.

Jaksa menuduh Kenyatta, sekutu Kibaki pada waktu itu, memerintahkan geng kriminal untuk melakukan serangan terhadap pendukung Odinga, Gerakan Demokratik Oranye (ODM).

Sekitar 1.300 orang tewas dan puluhan cacat dalam kekerasan itu, sementara lebih 300.000 mengungsi dalam kekacauan pasca-pemilu.

Tidak ada korban atau keluarga yang tewas menerima kompensasi apa pun. (T/P001/P2)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

Wartawan: Rudi Hendrik

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0