Tunis, MINA – Para pemimpin Arab dalam pernyataan pada Ahad, 31 Maret, mengecam keras sikap dan keputusan Presiden AS Donald Trump baru-baru ini tentang Yerusalem dan Dataran Tinggi Golan.
Yerusalem dan Golan telah menjadi tema utama dari Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Liga Arab yang berakhir Ahad, di ibukota Tunisia.
Kasus Palestina adalah “kasus utama bagi bangsa Arab,” kata pernyataan itu, seperti dirilis Al-Arabiya.
“Kami tegaskan bahwa keputusan AS untuk menjadikan Yerusalem sebagai ibukota bagi Israel adalah batal dan tidak sah. Yerusalem Timur akan tetap menjadi ibukota Palestina Arab,” kata pernyataan itu, dan memperingatkan setiap upaya untuk mengubah status hukum dan politik Yerusalem saat ini.
Baca Juga: PBB: Serangan Israel ke Suriah Harus Dihentikan
Pernyataan itu juga meminta negara-negara lain untuk tidak mengakui atau memindahkan kedutaan mereka ke kota yang disengketakan.
Masalah Suriah juga merupakan inti dari pertemuan ini.
Para pemimpin Arab yang menghadiri pertemuan Tunis mengecam resolusi Trump yang mengakui kedaulatan Israel atas Dataran Tinggi Golan, sebuah wilayah yang direbut Israel dari Suriah dalam perang Arab-Israel 1967.
“Para pemimpin telah menegaskan kembali bahwa deklarasi AS yang mengakui kedaulatan Israel atas Dataran Tinggi Golan adalah batal demi hukum,” ujar pernyataan.
Baca Juga: Tank-Tank Israel Sudah Sampai Pinggiran Damaskus
Pernyataan itu juga mengecam intervensi Iran di kawasan itu dan menyerukan agar Iran menarik “milisi”-nya dari negara-negara Arab.
“Kami menolak semua intervensi Iran dalam urusan internal Arab dan kami mengecam upaya permusuhannya untuk mengganggu kestabilan kawasan,” pernyataan itu.
Pernyataan itu juga menuntut Iran menerima inisiatif UEA untuk menemukan solusi damai Pulau Greater dan Lesser Tunbs, yang dikelola oleh Iran dan diklaim oleh UEA.
Sementara itu, Liga Arab itu juga menyatakan solidaritas dengan negara-negara Arab dan Muslim yang bergejolak secara politik dan sosial, termasuk Libya, Yaman, Irak, Sudan, Somalia, Komoro serta Muslim Rohingya. (T/RS2/P2)
Baca Juga: PBB: 16 Juta Orang di Suriah Butuh Bantuan
Mi’raj News Agency (MINA)