Yangon, MINA – Kepala militer Myanmar Min Aung Hlaing pada Sabtu (8/1) menyatakan, setuju untuk mendukung upaya perdamaian yang digagas oleh ASEAN.
Hal itu sampaikan dalam pertemuan antara Min Aung Hlaing dan Perdana Menteri Kamboja Hun Sen, yang sedang berkunjung ke Myanmar, Anadolu Agency melaporkan.
Menurut pernyataan bersama kedua pemimpin tersebut, Aung Hlaing mengatakan, ia menyambut partisipasi utusan khusus ketua ASEAN di Myanmar untuk bergabung dalam pembicaraan gencatan senjata.
Aung Hlaing mengatakan, pemerintahnya telah mendeklarasikan gencatan senjata lima bulan, hingga akhir Februari 2022 dan memutuskan untuk memperpanjangnya hingga akhir tahun.
Baca Juga: Diboikot, Starbucks Tutup 50 Gerai di Malaysia
Menurut pernyataan itu, ia akan memfasilitasi kunjungan utusan khusus ASEAN ke negara itu dan pertemuan dengan semua pihak terkait, termasuk suku bangsa.
Sementara Hun Sen menekankan, perdamaian yang lengkap dan rekonsiliasi nasional tidak dapat dicapai tanpa partisipasi serta persetujuan dari semua pihak yang terlibat.
Militer Myanmar, yang dikenal secara lokal sebagai Tatmadaw, melancarkan kudeta militer pada Februari dan memenjarakan kepemimpinan Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) yang dipimpin oleh peraih Nobel Aung San Suu Kyi yang bulan lalu dijatuhi hukuman empat tahun penjara.
Lebih dari 1.000 orang tewas sementara lebih dari 5.400 lainnya ditangkap oleh pasukan junta, banyak dari mereka telah dibebaskan. (T/RE1/P2)
Baca Juga: Kota New Delhi Diselimuti Asap Beracun, Sekolah Diliburkan
Mi’raj News Agency (MINA)