Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

PEMIMPIN MUSLIM UGANDA HADAPI MENINGKATNYA ANCAMAN PEMBUNUHAN

Syauqi S - Kamis, 5 November 2015 - 11:15 WIB

Kamis, 5 November 2015 - 11:15 WIB

354 Views ㅤ

Uganda, 23 Muharram 1437/5 November 2015 (MINA) – Fihak Kepolisian Uganda telah menugaskan dua personil pengamanan orang penting (VIP), untuk merngawal anggota parlemen, Al-Hajji Latif Ssbegala, yang juga seorang tokoh muslim dan imam masjid Parlemen Uganda.

Ikhwal ini bersamaan dengan meningkatnya kekhawatiran karena meningkatnya jumlah pembunuhan yang menargetkan imam Muslim di Uganda. Akibatnya para pemimpin agama Islam di negara itu terus mencari informasi dan menduga-duga,  pihak yang ingin menghabisi nyawa mereka.

“Saya diberitahu oleh Petugas Satuan Polisi di Parlemen bahwa Komandan Polisi Parlemen telah memerintahkan perlindungan untuk saya,” kata anggota Parlemen, Al-Hajji Latif Ssebagala, kepada On Islam yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Kamis.

Ssebagala mengatakan sedang melaksanakan Umroh di Makkah ketika ia pertama kali mendapat informasi bahwa polisi mencarinya.

Baca Juga: DPR AS Keluarkan RUU yang Mengancam Organisasi Pro-Palestina 

Al-Hajji Latif menambahkan, “Ketika saya bertanya kepada mereka apa jenis perlindungannya dan kenapa, mereka mengatakan kepada saya bahwa mereka telah mendapat informasi keamanan yang menyebut ada orang membuntuti saya untuk alasan yang tidak diketahui.”

Dalam sebuah surat kepada Direktur Polisi Parlemen Uganda, yang dikirim Ellias Kassaribo, Komandan  Unit Pengamanan VIP Kepolisian Uganda, Al-Hajji Latif ditawari dua orang personil polisi untuk melindunginya.

Kassaribo juga menginstruksinya Direktur Kepolisian Parlemen, “Dengan ini saya mengerahkan petugas untuk memberikan perlindungan keamanan untuknya dengan segera.”

Namun polisi tidak menyatakan jika Al-Hajji Latif berada dalam daftar pembunuhan para pemimpin Muslim yang tengah marak terjadi. Polisi parlemen bersikeras mengatakan, “Ini adalah informasi yang kami punya dan kami tidak akan menganggapnya enteng berdasarkan fakta yang sedang terjadi.”

Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan

Selama ini Al-Hajji Latif tidak pernah memiliki pengawal keamanan yang selalu menemaninya kemana pun ia bepergian. Karena itu legislator yang juga Imam Masjid Parlemen tersebut sempat mencoba menolak tawaran Direktur Kepolisian Parlemen.

“Saya bertanya kepada mereka apakah saya memiliki pilihan untuk mengatakan tidak, karena saya tidak di bawah ancaman dan saya tidak pernah di bawah ancaman, mereka mengatakan, ‘Tidak, Anda tidak memiliki pilihan’,” ujarnya, menirukan ucapan pejabat kepolisian parlemen.

Ia mengaku terganggu oleh perkembangan terbaru menyangkut ancaman pembunuhan. Saat ini di kepala Al-Hajji Latif tersimpan pertanyaan besar: apakah ancaman tersebut nyata dan kemungkinan bermotif politik atau agama.

Beberapa ulama Muslim terkemuka Uganda dibunuh dan sejumlah lainnya lolos dari percobaan pembunuhan di seluruh negeri selama dua tahun terakhir.

Baca Juga: Joe Biden Marah, AS Tolak Surat Penangkapan Netanyahu

Mengaitkan pembunuhan Muslim di Uganda dengan yang di Kenya, Al-Hajji Latif meragukan, “Saya tidak berpikir itu karena konflik yang kita miliki, kita selalu memiliki percekcokan dan tidak satupun telah berakhir dalam pembunuhan.”

Namun Al-Hajji Latif mengakui bahwa umat Islam di Uganda adalah kelompok yang rentan. Karena itu ia sebisa mungkin menggunakan posisinya sebagai anggota parlemen untuk memperjuangkan hak-hak komunitas Muslim di negaranya.

“Saya akan terus mendorong undang-undang yang tidak hanya memastikan pemerintahan yang baik tapi juga budaya moral dan keyakinan dan tidak membenarkan homoseksualitas,” tegas Al-Hajji Latif.

Uganda merupakan negara yang terletak di Afrika Timur dengan jumlah penduduk sekitar 34,9 juta jiwa. Dari jumlah itu, penganut Kristen adalah mayoritas, membentuk sekitar 85 persen, kemudian disusul oleh umat Islam (12,1 persen). (P022/P2)

Baca Juga: Inggris Hormati Putusan ICC, Belanda Siap Tangkap Netanyahu

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
MINA Preneur
Afrika