Brussel, MINA – Pemimpin NATO Jens Stoltenberg pada Senin (25/6) memberi selamat kepada Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan atas pemilihannya kembali, tetapi ia juga menekankan aliansi itu didirikan pada “nilai-nilai inti” demokrasi, hak dan aturan hukum.
Turki adalah anggota penting NATO karena lokasinya strategis yang berbatasan dengan Irak dan Suriah dan dekat dengan Rusia, dan telah memainkan peran kunci dalam perang melawan kelompok Negara Islam di Timur Tengah.
Tapi ada ketegangan dengan anggota aliansi lainnya, terutama atas kedekatan Erdogan dengan Moskow, menandatangani kesepakatan untuk membeli rudal pertahanan udara Rusia, dan selisih dengan AS dalam menghadapi separatis Kurdi pada peperangan melawan IS.
“Saya akan memberi selamat kepada Presiden Erdogan pada terpilihnya kembali sebagai presiden. Saya juga memberi selamat kepada rakyat Turki pada jumlah pemilih yang tinggi dalam pemilihan,” kata Stoltenberg ketika dia tiba untuk pertemuan dengan Menteri Ppertahanan Uni Eropa di Luksemburg.
Baca Juga: Pakistan Siap Pertahankan Kedaulatan di Tengah Ketegangan dengan India
“Aksi kekerasan setelah kudeta yang gagal untuk menggulingkan Erdogan telah membuat khawatir banyak negara Barat, dengan puluhan ribu orang ditangkap,” ujar Stoltenberg.
“NATO didasarkan pada beberapa nilai inti: demokrasi, supremasi hukum, kebebasan individu. Saya pribadi sangat mementingkan nilai-nilai ini dan saya menggarisbawahi pentingnya nilai-nilai ini,” kata Stoltenberg. (T/R03/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Petinggi Saudi dan Prancis Diskusikan Konferensi Perdamaian Palestina