Mosul, 8 Ramadhan 1435/6 Juli 2014 (MINA) – Pemimpin Negara Islam yang secara sefihak meng-klaim “khilafah”, untuk pertama kalinya tampil di publik sejak deklarasi, saat memberikan khutbah Jumat (4/7) dan memimpin shalat Jumat di Masjid Agung Mosul.
Dalam sebuah video yang diposting di media sosial, Abu Bakr Al-Baghdadi memberikan khutbah selama 15 menit dengan mengenakan sorban dan jubah hitam, Al Jazeera yang dikutip Kantor Berita Islam Mi’raj (MINA).
Baghdadi berbicara tentang berkah bulan Ramadhan dan legitimasi berperang di jalan Allah melawan penindasan.
Mengutip ayat-ayat Al-Quran tentang jihad, Baghdadi berbicara tentang perlunya membangun aturan syariah dan bagaimana Allah telah membantu “jihad” dalam membangun apa yang disebut kekhalifahan.
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata
“Pembentukan khilafah adalah kewajiban,” katanya. “Agama tidak bisa tegak kecuali syariah ditetapkan.”
Negara Islam telah menguasai sebagian wilayah utara dan barat Irak, menampung keluhan masyarakat Sunni di negara itu terhadap Perdana Menteri Irak Nouri Al-Maliki dan pemerintahannya.
Dalam video yang sama, Baghdadi juga mengaku sebagai keturunan cucu Nabi Muhammad, sebab salah satu syarat untuk menjadi khalifah adalah bersuku Quraisy, suku Nabi berasal.
Baghdadi juga meminta masyarakat untuk mematuhinya selama ia mengikuti “perintah Allah” dan mengatakan ia tidak akan memperlakukan rakyatnya seperti raja dan penguasa lainnya.
Baca Juga: Agresi Israel Hantam Pusat Ibu Kota Lebanon
“Jika Anda melihat saya salah, nasihati saya dan tempatkan saya pada jalur yang benar, dan taatlah kepadaku selama aku taat kepada Tuhan kamu,” katanya.
Namun Al Jazeera tidak dapat secara independen memverifikasi keaslian video khutbah Baghdadi.
Imran Khan Al Jazeera yang melaporkan dari Baghdad, juga mengatakan, adalah pernyataan berani oleh Baghdadi di mana ia mengatakan kepada Pemerintah Irak bahwa ia bebas bepergian ke manapun ia inginkan di wilayah kekhalifahannya. (T/P09/IR)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Perdana Menteri Malaysia Serukan Pengusiran Israel dari PBB