Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pemimpin Oposisi Israel Desak Gencatan Senjata di Gaza

sri astuti Editor : Widi Kusnadi - Jumat, 29 November 2024 - 23:16 WIB

Jumat, 29 November 2024 - 23:16 WIB

8 Views

Tel Aviv, MINA – Pemimpin oposisi Israel Benny Gantz pada hari Kamis (28/11) meminta Perdana Menteri Benjamin Netanyahu memprioritaskan pembebasan tawanan dari Gaza, mendesaknya untuk menghindari eskalasi lebih lanjut dengan mengirim pemukim ke Jalur Gaza.

Berbicara kepada Radio FM 103, Gantz mengkritik strategi Netanyahu dan mendesak gencatan senjata sementara untuk memfasilitasi pemulangan tawanan. Demikian dikutip dari Almayadeen.

“Kita harus mengeluarkan para sandera dari Gaza dan tidak mengizinkan pemukim lain memasuki Jalur Gaza. Kita telah memberkati pemukiman di Yudea dan Samaria [Tepi Barat], jadi mari kita lindungi mereka. Kita tidak perlu mencari apa pun di Gaza kecuali para sandera dan keamanan,” kata Gantz.

Gantz, mantan menteri keamanan dan anggota Kabinet Perang, mendesak Netanyahu untuk menyusun rencana yang jelas untuk pembebasan tawanan, yang diperkirakan berjumlah 101 menurut sumber-sumber Israel. Hamas mengklaim puluhan tawanan telah tewas dalam serangan udara Israel di Gaza.

Baca Juga: Tanggapi Ancaman Trump, Hamas: Itu Ditunjukkan untuk Netanyahu

“Saya katakan kepada Netanyahu, buatlah rencana dan mulai tunda pertempuran hingga rencana ini terwujud. Jika ia bermaksud membebaskan para sandera, biarkan ia melakukannya, dan jika ia tidak bisa, biarkan ia mengatakannya,” ujar Gantz.

Pernyataan Gantz muncul di tengah meningkatnya rasa frustrasi dari tokoh oposisi dan keluarga para tawanan, yang menuduh Netanyahu lebih mengutamakan kelangsungan hidup politik daripada pemulangan para tawanan.

Laporan menunjukkan, menteri ekstremis dalam pemerintahan koalisi Netanyahu mengancam akan menarik dukungan mereka jika ia menyetujui gencatan senjata atau menarik diri dari Gaza.

Perang di Gaza, yang dimulai setahun lalu setelah dimulainya Operasi Banjir Al-Aqsa, telah meningkat menjadi krisis kemanusiaan. Serangan Israel mengakibatkan kematian hampir 44.300 warga Palestina, sebagian besar dari mereka adalah wanita dan anak-anak, dengan lebih dari 104.700 orang terluka.

Baca Juga: Israel 52 Kali Langgar Perjanjian Gencatan Senjata Sejak 27 November Lalu

Tindakan Israel menuai kecaman internasional yang luas, dengan berbagai lembaga dan tokoh menganggap rezim tersebut bertanggung jawab atas tindakan genosida.

Pekan lalu, Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Netanyahu dan mantan Menteri Keamanan Yoav Gallant atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza. Selain itu, Israel menghadapi kasus genosida di Pengadilan Internasional (ICJ). []

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Palestina Kecam Perintah Israel yang Menyita Pengeras Suara di Masjid

Rekomendasi untuk Anda