Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pemimpin Oposisi Israel: Netanyahu Tak Mampu Lindungi Warganya

Habib Hizbullah Editor : Widi Kusnadi - Jumat, 19 Juli 2024 - 17:48 WIB

Jumat, 19 Juli 2024 - 17:48 WIB

25 Views

Pemimpin oposisi Israel, Yair Lapid. (Photo: Anadolu Agency)

Tel Aviv, MINA – Pemimpin oposisi Israel, Yair Lapid mengatakan, Jumat (19/7) bahwa serangan pesawat tak berawak Houthi di Tel Aviv adalah bukti lebih lanjut bahwa pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu tidak dapat memberikan keamanan bagi warganya.

“Setidaknya satu warga Israel tewas dan 10 lainnya terluka dalam serangan pesawat tak berawak Houthi pada Jumat pagi,”

Dalam sebuah pernyataan yang dikutip dari Anadolu Agency, Lapid mengatakan serangan pesawat tak berawak di Tel Aviv adalah bukti lebih lanjut bahwa pemerintah (Israel) tidak dapat memberikan keamanan kepada warga Israel.

“Mereka yang kehilangan pencegahan di utara dan selatan juga kehilangan pertahanan di jantung Tel Aviv,” katanya.

Baca Juga: Israel kembali Serang RS Kamal Adwan, Sejumlah Fasilitas Hancur

“Tidak ada kebijakan, tidak ada rencana, semua hubungan masyarakat dan diskusi hanya tentang diri mereka sendiri. Mereka harus pergi,” tambahnya.

Netanyahu dan pemerintahannya mendapat kecaman atas serangan mematikan mereka di Jalur Gaza sejak serangan Hamas pada 7 Oktober lalu meskipun ada seruan untuk gencatan senjata di wilayah kantong Palestina.

Lebih dari 38.800 warga Palestina telah terbunuh, sebagian besar perempuan dan anak-anak, dan 89.400 orang terluka, menurut otoritas kesehatan setempat.

Lebih dari sembilan bulan setelah serangan Israel, sebagian besar wilayah Gaza menjadi reruntuhan di tengah blokade makanan, air bersih, dan obat-obatan yang melumpuhkan.

Baca Juga: RSF: Israel Bunuh Sepertiga Jurnalis selama 2024  

Israel dituduh melakukan genosida di Mahkamah Internasional, yang keputusan terbarunya memerintahkan Israel untuk segera menghentikan operasi militernya di kota selatan Rafah, tempat lebih dari 1 juta warga Palestina mencari perlindungan dari perang sebelum negara itu diinvasi pada 6 Mei.

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Al-Qassam Sita Tiga Drone Israel

Rekomendasi untuk Anda

Palestina
Palestina
Palestina
Palestina