Tel Aviv, MINA – Pemimpin posisi Israel, Yair Lapid, pada Senin (15/7) menyebut Perdana Menteri Benjamin Netanyahu sebagai pengecut, dengan mengatakan setiap tentara yang berperang di Gaza lebih terancam daripada Netanyahu.
Pemimpin oposisi tersebut menuduh Netanyahu memasang “mesin racun” dan “mesin penghasutan” yang perlahan-lahan mengambil alih seluruh media di Israel, untuk memberitakan bahwa dirinya “mengeluh dan mengalami hasutan”. Anadolu Agency melaporkan.
Lapid mengungkapkan pandangannya dalam sebuah postingan di platform media sosial X, merujuk pada pertemuan pemerintah yang diadakan pada hari Ahad.
“Diskusi dua jam di pemerintahan tentang penghasutan terhadap dia. Tidak ada diskusi dua jam tentang 101 korban Kibbutz Bari. Tidak ada diskusi dua jam tentang pembukaan tahun ajaran di utara pada 1 September,” kata Lapid.
Baca Juga: Menteri Israel Ben Gvir Tak Setuju Gencatan Senjata, Ancam Tarik Partainya dari Koalisi
“Hanya hasutan terhadapnya saja yang layak untuk didiskusikan selama dua jam? Apakah hanya itu yang penting?” dia bertanya.
Netanyahu mendapat kecaman atas serangan mematikannya di Jalur Gaza sejak 7 Oktober lalu, meskipun ada seruan untuk gencatan senjata di wilayah kantong Palestina.
Hampir 38.700 warga Palestina terbunuh, sebagian besar perempuan dan anak-anak, dan lebih dari 89.000 orang terluka, menurut otoritas kesehatan setempat.
Lebih dari sembilan bulan setelah serangan Israel, sebagian besar wilayah Gaza menjadi reruntuhan di tengah blokade makanan, air bersih, dan obat-obatan yang melumpuhkan. []
Baca Juga: Pasca Pengumuman Gencatan Senjata, Israel Masih Serang Gaza
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Hamas Tegaskan Komitmen pada Perjanjian Gencatan Senjata