Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

PEMIMPIN OPOSISI SUDAN SELATAN SETUJU DAMAI

Rudi Hendrik - Rabu, 7 Mei 2014 - 00:14 WIB

Rabu, 7 Mei 2014 - 00:14 WIB

400 Views

BAN KI-MOON IN JUBA.png" alt="" width="374" height="299" border="0" />Juba, 8 Rajab 1435/7 Mei 2014 (MINA) – Sekjen PBB Ban Ki-moon mengatakan, pemimpin oposisi bersenjata Sudan Selatan Riek Machar telah setuju menghadiri pembicaraan langsung dengan Presiden Salva Kiir guna mengakhiri perang saudara antara kelompok mereka yang sudah berlangsungselama empat bulan.

Ban yang mendarat di Juba Selasa (6/5), mengatakan kepada wartawan bahwa Machar berjanji akan hadir pada pembicaraan di ibukota Ethiopia, Al Jazeera yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Komentar Ban muncul beberapa saat setelah ia berbicara dengan pemimpin oposisi yang berada di hutan terpencil, tempat persembunyiannya melalui telepon satelit.

Kunjungan Ban, Selasa di saat pasukan oposisi dan pasukan propemerintah bertempur memperebutkan sebuah kota penghasil minyak utama negeri itu dinlai banyak pihak sebagai  dorongan besar terbaru bagi terwujudnya gencatan senjata.

Baca Juga: Media Asing: Militan Sudan Membantai Warga Desa, 200 Lebih Tewas

Kedua belah pihak dalam konflik tersebut telah dituduh melakukan pembantaian etnis yang meluas, pemerkosaan dan perekrutan ribuan tentara anak-anak.

Anna Cavell Al Jazeera melaporkan dari Juba bahwa prioritas pertama Ban selama kunjungan satu harinya adalah perlindungan warga sipil yang tinggal di basis PBB.

Sekitar 80.000 orang berlindung di pangkalan PBB di seluruh negeri, termasuk 20.000 di ibukota.

“Orang menganggap hal ini menjadi sukses besar bagi PBB karena memenuhi mandatnya untuk melindungi warga sipil,” kata Cavell.

Baca Juga: PBB Tuduh Paramiliter Sudan Halangi Bantuan untuk Darfur

“Namun baru-baru ini di kota Bor, kami melihat warga sipil yang berlindung di basis PBB diserang dari luar meskipun ada kehadiran pasukan penjaga perdamaian PBB,” lapor Cavell.

Banyak warga yang begitu takut diserang jika meninggalkan perlindungan pasukan penjaga perdamaian.

Kedatangan Ban terjadi beberapa hari setelah Menteri Luar Negeri AS John Kerry mengunjungi negara itu dan mengatur janji pertemuan langsung antara Kiir dengan Machar, mantan wakil presiden yang memimpin pasukan oposisi.

Meskipun AS telah memperingatkan sanksi jika pertempuran berlanjut, namun pasukan pemerintah terus bergerak maju dengan serangan besar untuk merebut kembali kota dari oposisi, menguasai salah satu benteng mereka dan memaksa Machar melarikan diri ke hutan.

Baca Juga: MSF: Separuh Penduduk Sudan Hadapi Kekurangan Pangan  

Ban terakhir mengunjungi Sudan Selatan di tengah euforia perayaan hari kemerdekaannya dari Sudan pada Juli 2011, setelah perang  melawan rezim Khartoum selama beberapa dasawarsa. (T/P09/EO2).

Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

http://aljazeera.com/news/africa/2014/05/rebel-leader-agrees-s-sudan-peace-talks-201456133541750914.html

 

Baca Juga: Aljazair Siap Normalisasi Hubungan dengan Israel tapi Pakai Syarat

 

 

Baca Juga: Dua Tentara PBB Tewas dalam Bentrokan di Kongo

Rekomendasi untuk Anda

Palestina
Amerika
Internasional
Internasional
Palestina