New York, 17 Dzulhijjah 1436/1 Oktober 2015 (MINA) – Khaled Khoja, Ketua Koalisi Nasional Suriah (SNC) yang berbasis di Turki, menyeru masyarakat internasional untuk mengutuk apa yang ia sebut sebagai “pendudukan Rusia-Iran” di Suriah.
SNC adalah oposisi moderat Suriah yang menentang rezim Suriah Presiden Bashar Al-Assad.
Pada konferensi pers yang diadakan Rabu sore di New York, Khoja mengatakan, serangan udara Rusia yang dilakukan Rabu di Suriah barat telah mengakibatkan 36 orang korban sipil.
“Sudah jelas kepada dunia bahwa klaim intervensi Rusia untuk melawan kelompok militan Daesh (Islamic State) hanya sebuah alasan untuk menopang rezim yang telah kehilangan legitimasi,” tegas Khoja, Anadolu Agency melaporkan yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Baca Juga: Dua Tentara Cadangan Israel Ditangkap Atas Dugaan ‘Mata-Mata Iran’
“Rezim Suriah saat ini hanya menguasai 14 persen (wilayah Suriah),” katanya. “Kita harus menegaskan kembali hak rakyat Suriah untuk membebaskan negeri mereka dari pendudukan ganda Rusia-Iran,” katanya.
Pesawat-pesawat tempur Rusia pada Rabu terbang dan melakukan serangan di dalam Suriah untuk pertama kalinya, menurut pernyataan Kementerian Luar Negeri Rusia.
Sehari sebelumnya, Khoja telah mendesak masyarakat internasional untuk memberlakukan zona larangan terbang di negara yang dilanda perang empat tahun lebih itu, dengan tujuan menyelamatkan warga sipil yang ia sebut menderita oleh “genosida” di tangan rezim Assad.
Data PBB menyebutkan, konflik sipil yang menghancurkan Suriah telah menewaskan lebih 250.000 jiwa dan membuat negara itu menjadi sumber pengungsi dan orang terlantar terbesar di dunia. (T/P001/R02)
Baca Juga: POPULER MINA] Trump Usul Relokasi Warga Gaza ke Indonesia dan Pertukaran Sandera
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)