Paris, 15 Rabi’ul Akhir 1436/5 Februari 2015 (MINA) – Pemimpin Perancis dan Jerman telah mengatakan akan menawarkan inisiatif perdamaian baru ke ibukota Ukraina dan Rusia untuk mengakhiri perang.
Presiden Perancis Francois Hollande mengatakan, ia dan Kanselir Jerman Angela Merkel akan melakukan perjalanan ke Kiev Kamis ini dan kemudian ke Moskow di hari berikutnya, dengan proposal “berdasarkan pada integritas wilayah Ukraina”, Al-Jazeera melaporkan yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Ini akan menjadi perjalanan pertama Merkel ke Moskow sejak konflik Ukraina pecah tahun lalu.
Juru bicara Merkel menyerukan penyelesaian konflik Ukraina secara damai.
Baca Juga: Putin Punya Kebijakan Baru, Hapus Utang Warganya yang Ikut Perang
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) John Kerry juga tiba di Ukraina pada Kamis untuk menunjukkan dukungan kepada pemerintah, dan menyerukan solusi diplomatik dalam konflik.
Dalam konferensi pers bersama dengan Presiden Ukraina Petro Poroshenko, Kerry mendesak Rusia menghormati kesepakatan damai yang ditandatangani di Belarus, dengan menarik kembali senjata dan milisi Rusia dari perbatasan.
“Kami ingin resolusi damai,” kata Kerry. “Rusia harus membuat pilihan,” tambahnya.
Kerry juga meluncurkan $ 16 juta dalam bantuan kemanusiaan AS, terutama untuk membantu para pengungsi di wilayah timur Ukraina yang dilanda perang, kantor berita internasional melaporkan.
Baca Juga: Badai Salju Terjang Eropa Barat
Kunjungan tingkat tinggi terjadi sehari setelah roket menghantam wilayah yang sebelumnya aman dari kubu milisi dari Donetsk, menewaskan sedikitnya lima orang dan merusak rumah sakit, sekolah dan taman kanak-kanak.
Politisi Eropa dan AS akan mencoba mencari cara untuk mengakhiri konflik yang telah menewaskan lebih dari 5.100 jiwa dalam sembilan bulan terakhir.
Pada Rabu, Presiden Poroshenko mengatakan ia yakin AS akan setuju memberikan senjata kepada tentara Ukraina dalam perang melawan para pemberontak.
Tetapi selama konferensi pers bersama pada Kamis, Kerry atau Poroshenko tidak menyebutkan tentang kesepakatan bantuan senjata.
Baca Juga: ICC Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu dan Gallant
Presiden Barack Obama menentang memberikan bantuan mematikan, namun lonjakan pertempuran dilaporkan telah mendorong Gedung Putih untuk meninjau ulang kebijakannya.
Jerman dan Perancis sangat menentang pemasokan senjata ke Ukraina. (T/P001)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Turkiye Tolak Wilayah Udaranya Dilalui Pesawat Presiden Israel