Doha, 29 Dzulhijjah 1435 H/23 Oktober 2014 M (MINA) – Kepala Biro Politik Hamas, Khalid Misyal menegaskan, Rabu (22/10), Panglima Brigade Izzuddin Al-Qassam, Muhammad Al-Dheif masih hidup.
‘Israel’ gagal membunuhnya dalam operasi pembunuhan yang menyebabkan istri dan dua anaknya meninggal. Sebagaimana PIC melaporkan dan dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Kamis.
Dalam wawancaranya dengan majalah Vanity Fair Amerika, Misyal menyatakan, Al-Dheif masih hidup dan melanjutkan peperangan melawan penjajah Zionis.
Ia menambahkan, “Kami memiliki bukti bahwa dia masih hidup dan orang lain tidak perlu tahu sebab kasus Dheif bukan politis untuk diangkat ke permukaan namun itu terkait urusan militer.”
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah
Sementara itu, mengenai terowongan bawah tanah yang bermuara dari Gaza hingga ke wilayah ‘Israel’, Misyal mengatakan, “Di tengah perimbangan kekuatan yang berpihak kepada ‘Israel’, kita harus kreatif dalam menciptakan cara baru dan terowongan adalah salah satunya.”
Ia menambahkan,“Militer ‘Israel’ jauh lebih kuat di banding kami. Ia memiliki alat penghancur sangat besar. Memiliki pesawat tempur dan pelontar roket otomatis serta berbagai persenjataan pertahanan terkuat di kawasan.”
Misyal melanjutkan, karena faktor itu, Hamas dan faksi perlawanan Palestina lainnya di Jalur Gaza dengan dukungan penuh rakyat, berusaha menjaga rakyat dan tanah air Palestina. Terowongan adalah salah satu sarana memperkuat pertahanan dari serangan ‘Israel’ dan memberikan peluang kepada kelompok perlawanan untuk mempertahankan diri.
Soal terowongan yang disebut-sebut media digunakan untuk menyerang, Misyal mengatakan, terowongan itu digunakan untuk mempertahankan diri dari serangan pasukan ‘Israel’ yang menyerang Jalur Gaza, jadi meski disebut “menyerang” nyatanya digunakan untuk mempertahankan diri.
Baca Juga: Faksi-Faksi Palestina di Suriah Bentuk Badan Aksi Nasional Bersama
“Jika digunakan untuk menyerang pasti digunakan Hamas sebelum Israel menyerbu Jalur Gaza, namun karena ‘Israel’ menyerang, maka terowongan itu digunakan untuk menyerang ‘Israel’ dari belakang,” katanya. (T/P011/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Agresi Cepat dan Besar Israel di Suriah Saat Assad Digulingkan