Kabul, 29 Ramadhan 1436/16 Juli 2015 (MINA) – Pemimpin Taliban Afghanistan memberikan dukungannya untuk pembicaraan damai dengan pemerintah Afghanistan.
Pesan Mullah Mohammad Omar yang dirilis pada Rabu (15/7) menjelang liburan Idul Fitri mengatakan, tujuan dari negosiasi adalah “mengakhiri pendudukan” pasukan asing.
Dalam pernyataan itu, ia juga mendesak para pemimpin Muslim dunia untuk bersatu dan berjanji melanjutkan perjuangan bersenjata sampai pasukan asing meninggalkan Afghanistan, Al Jazeera yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Dia tidak menyebutkan spesifik dari tatap muka pembicaraan Kabul-Taliban pertama yang diselenggarakan oleh Pakistan awal bulan ini.
Baca Juga: Presiden Korea Selatan Selamat dari Pemakzulan
Pembicaraan, diawasi oleh perwakilan Amerika Serikat (AS) dan Cina yang mengatakan telah membuat kemajuan, di mana kedua belah pihak setuju untuk bekerja sama pada langkah-langkah membangun kepercayaan dan mengadakan pertemuan lebih lanjut setelah bulan Ramadhan.
Pembicaraan terjadi setelah beberapa kali dilakukan kontak informal antara Taliban dan perwakilan pemerintah Afghanistan, yang terbaru di Qatar dan Norwegia.
Terjadi perbedaan sikap antara Taliban selama pembicaraan di masa lalu.
“Tujuan di balik upaya politik serta kontak dan interaksi kita dengan negara-negara di dunia dan Afghanistan sendiri adalah untuk mengakhiri pendudukan dan membangun sistem Islam di negara kita,” kata Mullah Omar.
Baca Juga: Jumat Pagi Sinagog Yahudi di Meulbourne Terbakar
Setelah digulingkan dari kekuasaan oleh invasi pimpinan AS pada 2001, Taliban segera bergabung kembali sebagai kelompok pemberontak bersenjata memerangi tentara NATO dan pasukan keamanan Afghanistan.
Setelah perang dimulai, Mullah Omar bersembunyi dan belum terlihat di depan umum sejak itu.
AS telah menawarkan hadiah AS $ 10 juta untuk informasi yang mengarah pada penangkapannya. (T/P001/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Taliban Larang Pendidikan Medis Bagi Perempuan, Dunia Mengecam