Jakarta, MINA – Pemimpin Umum Kantor Berita MINA (Mi’raj News Agency), Arief Rahman memaparkan pentingnya strategi media dalam geopolitik dan bagaimana hal tersebut memengaruhi dinamika global.
Hal tersebut disampaikan Arief dalam pelatihan pembekalan kepada sekitar 80 relawan Ukhuwah Al-Fatah Rescue (UAR), di Gedung Auditorium Muhyiddin Hamidy, Ponpes Al-Fatah Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada Ahad (7/7).
Dalam materinya berjudul “Geopolitik dan Strategi Media,” Arief menyoroti peran media dalam membentuk opini publik, mempengaruhi keputusan politik, dan menjadi alat penting dalam diplomasi publik dan propaganda.
“Melalui komunikasi strategis, media dapat menyampaikan pesan yang efektif kepada target audien, mengelola krisis, dan menggunakan berbagai platform untuk mencapai tujuan politik dan strategis,” kata Arief.
Baca Juga: Tumbangnya Rezim Asaad, Afta: Rakyat Ingin Perubahan
Dia menambahkan, studi kasus dari berbagai zona konflik menunjukkan bagaimana strategi media dapat membentuk respons internasional dan hasil akhir konflik tersebut.
“Media dianggap sebagai alat utama dalam membentuk persepsi publik dan mempengaruhi kebijakan,” pungkasnya.
Arief juga menyampaikan peran strategis Kantor Berita MINA dalam upaya memperjuangkan kemerdekaan Palestina dan pembebasan Al-Aqsa.
Kehadiran Kantor Berita MINA yang diluncurkan pada 18 Desember 2012 ini menyediakan berita terkini dan akurat tentang situasi di Palestina dan aktivitas yang terkait dengan perjuangan kemerdekaan.
Baca Juga: Resmikan Terowongan Silaturahim, Prabowo: Simbol Kerukunan Antarumat Beragama
“Informasi ini membantu meningkatkan kesadaran global tentang kondisi nyata di lapangan dan perjuangan bangsa Palestina meraih hak-haknya yang sah,” ujarnya.
Selain itu, Kantor Berita MINA melakukan liputan mendalam tentang isu-isu kemanusiaan, pelanggaran hak asasi manusia, dan perkembangan politik yang mempengaruhi Palestina
“Kantor Berita MINA juga aktif melawan disinformasi yang menyebar tentang Palestina dengan menyediakan fakta-fakta yang akurat dan terverifikasi,” kata Arief.
Para peserta yang hadir dalam pembekalan ini merupakan personel UAR dari berbagai daerah, termasuk dari luar Pulau Jawa seperti Lampung dan Kalimantan.
Baca Juga: Konflik Suriah, Presidium AWG: Jangan Buru-Buru Berpihak
Para relawan UAR telah berpengalaman terjun ke berbagai daerah bencana sejak peristiwa tsunami Aceh pada Desember 2004 dan berbagai bencana di seluruh wilayah Nusantara. Kiprah mereka yang tanpa pamrih selalu menjadi bantuan sangat berarti bagi korban terdampak bencana.[]
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Krisis Suriah, Rifa Berliana: Al-Julani tidak Bicarakan Palestina