Bandung, 27 Syawwal 1435/23 Agustus 2014 (MINA) – Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Dispertapa) Kota Bandung melakukan sosialisasi dan pelatihan pemotongan hewan kurban kepada sejumlah pengurus dewan keluarga masjid (DKM) di Kota Bandung.
Sosialisasi itu dilakukan terkait masih banyak hewan kurban di Kota Bandung yang mengandung cacing hati. Begitu pun dengan hewan kurban yang berada di bawah umur.
Kabid Pegawas Mutu Hasil Pertanian Dispertapa, Umi Safitri, di sela sosialisasi dan pelatihan yang dilaksanakan di aula Dispertapa Kota Bandung, Jl. Arjuna, Kamis (21/8) mengatakan, tahun lalu ada 21.000 ekor sapi dan domba disembelih di Kota Bandung. Dari jumlah itu, sebanyak 1.899 ekor sapi dan 4.667 ekor domba diperiksa petugas.
“Dari 1.889 ekor sapi ini, 75,6 kg hati sapi diafkir dan dari 4.667 ekor domba, sebanyak 40,2 kg hati domba diafkir,” ungkap Umi, demikian siaran pers Info Publik yang diterima Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Baca Juga: BCA Syariah Gelar Aksi Penanaman Bibit Pohon Produktif
Ia menyatakan, dari satu ekor sapi biasanya berat hati sapi itu 1,5-2 kg. Sementara untuk domba 0,5-0,8 kg untuk satu ekor. “Bukan berarti 75,6 kg itu dari 30 ekor sapi bila dirata-ratakan. Tapi dari satu ekor sapi, mungkin hanya seperempatnya saja yang diafkir, tidak semuanya,” ungkap Umi.
Diakui Umi, tidak seluruh hewan kurban yang ada di Kota Bandung diperiksa oleh petugas. Namun, paling tidak warga membeli hewan kurban yang dijual di Kota Bandung dengan memakai kalung sehat.
Karena selain kasus cacing hati, sering juga ditemukan hewan kurban yang kurang layak disembelih karena masih di bawah umur.
Selain memberikan kalung sehat, pihaknya pun melakukan sosialisasi dan pelatihan pada sejumlah pengurus DKM. Pada Rabu (20/8), sosialisasi dan pelatihan tersebut diikuti 50 pengurus DKM di Kota Bandung. Tahun ini, sosialisasi dilakukan sebanyak empat kali.
Baca Juga: Menhan Sjafrie Sjamsoeddin Wacanakan Dewan Pertahanan Nasional
“Tahun 2015, kita akan adakan lima kali dalam setahun, bahkan diusulkan juga ibu-ibunya diikutsertakan karena biasanya pemotongan hewan kurban juga melibatkan ibu-ibu,” terang Umi.
Kegiatan pelatihan dilakukan secara bertahap dan diikuti peserta yang berbeda setiap kali pelaksanaannya. “Di Kota Bandung ini ada sekitar 4.000 hingga 5.000 masjid dan mushala. Jadi, pelatihan yang kita laksanakan ini diikuti peserta yang berbeda-beda agar semua kebagian,” ujar Umi.
Terkait kasus cacing hati, Umi mengimbau masyarakat waspada dan hati-hati dalam membeli hewan kurban, khususnya domba yang berasal dari daerah yang berpotensi terkena cacing hati, yaitu Kabupaten Bandung, Sumedang, dan Subang.
“Beberapa daerah di kabupaten tersebut daerah endemik cacing hati. Cacing hati ini kalau pun dimasak sampai matang tetap enggak layak, takutnya tumbuh dalam tubuh kita, jadi harus kita afkir,” terangnya.
Baca Juga: Guru Supriyani Divonis Bebas atas Kasus Aniaya Siswa
Begitu juga dengan daerah Purwakarta, Subang, Karawang, dan Bogor yang merupakan daerah endemik antraks. Karena itu, Umi menegaskan agar warga membeli hewan kurban yang sudah diperiksa petugas yang biasanya diberikan kalung sehat. (T/R05/R03)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Menteri Abdul Mu’ti: Guru Agen Peradaban