Banda Aceh, MINA – Pemerintah Kota (Pemkot) Banda Aceh mendukung sepenuhnya program pengembangan alternatif (alternative development) yang dicanangkan Badan Narkotika Nasional (BNN) guna menekan penyalahgunaan narkoba di ibu kota Provinsi tersebut.
Dukungan tersebut disampaikan oleh Asisten Pemerintahan, Keistimewaan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Kota Banda Aceh, Bachtiar, pada pertemuan dengan delegasi BNN RI dan BNN Kota Banda Aceh di Balai Kota Banda Aceh, Rabu (28/03).
“Kami mendukung program pengembangan alternatif BNN karena diyakini mampu menekan peredaran dan penyalahgunaan narkoba di Kota Banda Aceh”, katanya.
Bachtiar menyatakan, Pemerintah Kota Banda Aceh siap melaksanakan program pengembangan alternatif tersebut di beberapa gampong (desa) yang akan menjadi pilot project (percontohan).
Baca Juga: Cinta dan Perjuangan Pembebasan Masjid Al-Aqsa Harus Didasari Keilmuan
Menurut Bachtiar, program BNN tersebut akan meningkatkan aktivitas dan produktivitas masyarakat. Dengan sendirinya, masyarakat terhindar dari tindakan negatif seperti terjerumus dalam penyalahgunaan narkotika dan obat terlarang lainnya.
“Kami mendukung program tersebut dan semoga bisa terlaksana sebagai bagian pencegahan narkoba. Sebab, mencegah narkoba lebih baik daripada memberantasnya”, ujarnya.
Kepala BNN Kota Banda Aceh Hasnanda Putra menyatakan, pihaknya akan melakukan program pengembangan alternatif dalam bentuk peningkatan keterampilan serta membuka peluang usaha masyarakat.
“Ada beberapa kegiatan lainnya yang bisa meningkatkan aktivitas dan produktivitas masyarakat. Dengan program tersebut, diyakini mampu mencegah penyalahgunaan narkoba”, katanya.
Baca Juga: Lewat Wakaf & Zakat Run 2024, Masyarakat Diajak Berolahraga Sambil Beramal
Sementara itu, Kepala Seksi Monitoring dan Evaluasi Subdit Masyarakat Perkotaan BNN RI, Titik Tri Mulyani menyambut baik dukungan Pemerintah Kota Banda Aceh terhadap program pengembangan alternatif.
“Program pengembangan alternatif yang akan dilakukan di Kota Banda Aceh menyasar kepada usaha mikro kerajinan masyarakat. Seperti usaha kecil tembikar atau gerabah di Kecamatan Baiturrahman”, ujarnya.(L/B03/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Prof Abd Fattah: Pembebasan Al-Aqsa Perlu Langkah Jelas