Jakarta, MINA – Gubernur Pramono Anung menegaskan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta terbuka terhadap para pendatang baru dari berbagai daerah yang akan mencari pekerjaan di Jakarta.
Namun, Pramono mengingatkan, para pendatang yang akan mengikuti pelatihan harus memiliki identitas kependudukan.
“Jadi kalau dia sudah mempunyai identitas karena syaratnya itu identitas, jangan sampai orang tidak beridentitas. Kalau dia mempunyai identitas, sekali lagi kami memberikan kesempatan untuk ikut pelatihan,” ujar Pramono di Pendopo Balai Kota Provinsi DKI Jakarta, Selasa (8/4), seperti dilansir dari Beritajakarta.id.
Lebih lanjut, Pramono juga mengaku telah mendapatkan laporan dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) terkait para pendatang di Jakarta usai Hari Raya Idulfitri.
Baca Juga: AWG Gelar Webinar, Tegaskan Dukungan Terhadap Perjuangan Palestina
Ia menegaskan, Pemprov DKI Jakarta tidak akan melakukan operasi yustisia terhadap para pendatang, melainkan akan melakukan pendataan identitas.
“Kami tidak melakukan operasi yustisia. Yang kami lakukan adalah kemudian mendata yang datang,” katanya.
Pramono berharap, para pendatang yang mengadu nasib di Jakarta memiliki keahlian atau ketrampilan tertentu. Selain itu, ia juga mengharapkan agar setiap pendatang dapat membawa suasana kedamaian, kerukunan dan menjaga hal-hal baik yang sudah ada di Jakarta.
Para pendatang baru dari daerah bisa melapor diri ke pengurus RT dan RW setempat sekaligus mengurus administrasi kependudukan (adminduk) ke Loket Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) DKI Jakarta sesuai domisili.
Baca Juga: Rusia Tawarkan Kerja Sama Eksplorasi Antariksa kepada Indonesia
Kepala Dinas Dukcapil DKI Jakarta, Budi Awaluddin mengingatkan para pendatang baru segera melapor diri dan mengurus adminduk sesuai ketentuan berlaku. Layanan adminduk yang disediakan Pemprov DKI Jakarta dipastikan tak dipungut biaya sepeser pun. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Eskalasi di Gaza Kembali Meningkat, Jama’ah Muslimin Serukan Qunut Nazilah