Jakarta, MINA – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui PT MRT Jakarta (Perseroda) melakukan penandatanganan Paket Kontrak Kerja dengan Shimizu-Adhi Karya Joint Venture (SAJV) terkait Design and Build Underground Section MRT Jakarta Project Phase 2 – Contract Package 201 (CP 201).
Paket pekerjaan CP 201 ini merupakan kelanjutan pembangunan Fase Utara Selatan MRT Jakarta, yang akan dibuat terowongan dan stasiun sepanjang 2,8 kilometer untuk menghubungkan Stasiun Bundaran HI dan Stasiun Harmoni.
Penandatanganan dilakukan oleh Direktur Konstruksi MRT Jakarta, Silvia Halim; dan pihak Shimizu-Adhi Karya JV (SAJV), Yutaka Okumura, di Stasiun MRT Bundaran HI, Jakarta Pusat, Senin (17/2).
Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan yang menjadi saksi penandatanganan itu mengatakan, pelayanan transportasi di Jakarta terus mengalami perbaikan-perbaikan, termasuk soal layanan integrasi antar transportasi seperti MRT, TransJakarta, dan KRL.
Baca Juga: Pasangan Ridwan Kamil-Suswono dan Dharma-Kun tak jadi Gugat ke MK
“Alhamdulillah kabar baik tentang transportasi Jakarta terus bermunculan. Hari ini kita menyaksikan penandatanganan kontrak awal dari terwujudnya jalur MRT Fase 2A dan ini panjangnya 5,8 km, dikerjakan selama 58 bulan, yang dikerjakan di fase ini 2,8 km,” kata Anies.
Ia berharap, proyek itu bisa tuntas di akhir 2024. Ini semua bagian dari membangun transportasi massal umum di Jakarta yang terintegrasi. Harapannya project ini berjalan sesuai jadwal, jangan kompromi pada kualitas dan on budget.
“Kita berharap rekayasa lalu lintas, implikasi selama project bisa dikendalikan sebaik mungkin. Sehingga masyarakat bisa berkegiatan seperti biasanya, dan merasakan dampak yang minim dari proses pembangunan,” katanya.
Kemudian secara khusus, Anies turut mengapresiasi Presiden RI Joko Widodo beserta jajaran Pemerintah Pusat atas kolaborasi yang intensif untuk mewujudkan pelaksanaan pembangunan MRT Jakarta Fase 2A.
Baca Juga: Cuaca Jakarta Berpotensi Hujan Kamis Ini, Sebagian Berawan Tebal
“Terima kasih Bapak Presiden dan seluruh jajaran Pemerintah Pusat yang telah memberikan dukungan terus-menerus. Sebagian dari langkah yang harus dilakukan untuk fase 2A ini membutuhkan kolaborasi yang amat intensif dengan pemerintah pusat,” ujarnya.
Duta Besar Jepang untuk Indonesia, Masafumi Ishii, mengapresiasi penggunaan MRT Jakarta Fase 1 sebagai transportasi publik terintergrasi di Jakarta. Pada 24 Maret 2019 lalu, MRT Fase 1 MRT Jakarta telah diresmikan sebagai lambang persahabatan Indonesia-Jepang.
“Saya mengapresiasi masyarakat yang menyatakan dengan menggunakan MRT kita sampai ke tempat tujuan tepat waktu. MRT mengubah kebudayaan Jakarta sebagai alat transportasi umum. Saya berpikir pola keseharian masyarakat pasti berubah,” ujarnya.
Dan yang saat ini tahap awal, (dilanjutkan) ini ditandatangani Fase 2A CP 201 sebagai bagian konstruksi pertama antara stasiun Bundaran HI dengan Harmoni, yang nantinya akan dilanjutkan ke Kota,” katanya menambahkan.
Baca Juga: Workshop Kemandirian untuk Penyandang Disabilitas Dorong Ciptakan Peluang Usaha Mandiri
Pembangunan MRT Fase 2A ini dimulai dari stasiun eksisting Bundaran HI menuju ke Stasiun Kota, dengan jalur sepanjang total 6 kilometer, terdiri dari 7 stasiun bawah tanah yaitu Stasiun Thamrin, Stasiun Monas, Stasiun Harmoni, Stasiun Sawah Besar, Stasiun Mangga Besar, Stasiun Glodok dan Stasiun Kota.
Pada fitur kontrak pekerjaan MRT Jakarta Fase 2A, terdapat 3 paket kontrak sipil yang akan dilakukan, terdiri dari paket kontrak CP 201, CP 202 dan CP 203.
Periode konstruksi dimulai dari paket CP 201 yang akan dimulai pada Bulan Maret 2020 dan akan berlangsung kurnag lebih selama 58 bulan dengan target selesai pada Desember 2024. Sedangkan paket pekerjaan CP 202 dan CP 203 direncanakan mulai dibangun pada Bulan September 2020. (L/R2/RS2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Update Bencana Sukabumi: Pemerintah Siapkan Pos Pengungsian