Jakarta, MINA – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi DKI Jakarta pada Jumat (18/2) menerima penghargaan dari Kementerian Investasi atau Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Republik Indonesia atas Capaian Realisasi Investasi Tahun 2021.
Kepala DPMPTSP Provinsi DKI Jakarta, Benni Aguscandra mengatakan, penghargaan ini diberikan oleh Kementerian Investasi/ BKPM kepada Pemerintah Daerah yang telah memberikan kontribusi besar terhadap pencapaian Realisasi Investasi di Indonesia pada tahun 2021 lalu.
Berdasarkan laporan yang dirilis oleh Kementerian Investasi/ BKPM, realisasi investasi DKI Jakarta pada Januari hingga Desember tahun 2021 sebesar Rp 103,3 Triliun yang terdiri dari realisasi investasi Penanaman Modal Asing (PMA) US$ 3,3 Milyar atau setara dengan Rp 48,6 Triliun dan realisasi investasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp 54,7 Triliun.
“Alhamdulillah, terjadi peningkatan realisasi investasi DKI Jakarta pada tahun 2021 sebesar 8,8% dari tahun 2020 yaitu sebesar Rp 95 Triliun. Di mana capaian tersebut juga telah melampaui target yang ditetapkan pada tahun 2021, sebesar Rp 94 Triliun atau 109,9 % dari target yang ditetapkan. Capaian ini menjadi bukti kinerja investasi di Jakarta semakin baik,” ujar Benni di Kuningan, Jakarta Selatan.
Baca Juga: Hadiri Indonesia-Brazil Business Forum, Prabowo Bahas Kerjasama Ekonomi
Lebih lanjut, Benni menjelaskan, sepanjang tahun 2021, Kementerian Investasi/ BKPM mencatat terdapat 34.739 proyek investasi di Jakarta. Jumlah proyek tersebut merupakan yang terbanyak di Indonesia, dilanjutkan oleh Jawa Timur sebanyak 16.075 proyek, Jawa Barat sebanyak 13.847 proyek, dan Jawa Tengah sebanyak 9.723.
Sementara pada Triwulan IV Tahun 2021 (Periode Oktober – Desember), Realisasi Investasi (PMDN dan PMA) di Jakarta mencapai Rp 30,8 Triliun. Adapun Capaian tersebut merupakan yang tertinggi di Indonesia berdasarkan lokasi penanaman modal.
Dalam upaya menarik investor, DPMPTSP Provinsi DKI Jakarta telah melakukan sejumlah terobosan seperti asistensi atau pendampingan pengurusan perizinan dan nonperizinan terkait investasi, memfasilitasi pertemuan antara calon investor dengan pemilik proyek melalui kegiatan Jakarta Investment Forum (JIF), dan menghadirkan inovasi layanan untuk memudahkan investor dalam menanamkan modalnya di Jakarta.
Selain itu, Menteri Investasi/ BKPM, Bahlil Lahadalia menambahkan, pemerintah pusat telah menargetkan realisasi investasi di Indonesia sebesar Rp 1.200 Triliun pada tahun 2022. Capaian tersebut sangat penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia setelah dilanda pandemi COVID-19. Oleh sebab itu, Bahlil mengajak seluruh pemerintah daerah untuk saling bersinergi dalam mencapai target tersebut.
Baca Juga: Rupiah Berpotensi Melemah Efek Konflik di Timur Tengah
“Kita sudah mulai berjalan tahun 2022 kuartal pertama, sebentar lagi kita rilis. Saya mohon kerjasamanya untuk kita rajin mendatangi para investor, kita tanyakan masalah mereka. Dan investasi yang kita urus pun jangan yang besar- besar saja, UMKM juga harus kita urus karena UMKM memliki kontribusi yang besar yakni 60% terhadap GDP,” tutur Bahlil.
Sektor Realisasi Investasi Terbesar
Adapun realisasi Investasi (PMA dan PMDN) tahun 2021 di DKI Jakarta berdasarkan sektor usaha yaitu terbesar dari sektor usaha transportasi, gudang dan telekomunikasi dengan nilai Rp 40,09 Triliun. Kemudian sektor usaha perumahan, kawasan industri dan perkantoran senilai Rp 30 Triliun, sektor Jasa Lainnya sebesar Rp 11,28 Triliun, sektor usaha perdagangan dan reparasi dengan realisasi investasi sebesar Rp 8,78 Triliun, sektor usaha Hotel dan Restoran sebesar Rp 4,82 Triliun, serta sektor usaha lainnya sebesar Rp 8,36 Triliun.
Pertumbuhan investasi di tahun 2021 didominasi oleh perusahaan telekomunikasi yang terus mencatatkan realisasi investasi di Jakarta. Kemudian, dengan dilakukannya pengembangan pembangunan gedung pencakar langit di kawasan CBD Thamrin Nine, juga turut mencatatkan capaian realisasi investasi yang semakin meningkat pada sektor usaha perumahaan, kawasan industri dan perkantoran. Pertumbuhan investasi ini sekaligus menandakan kembalinya optimisme investor terhadap iklim berinvestasi di Jakarta serta kepercayaan investor kepada pemerintah dalam mengendalikan penyebaran COVID-19.
Baca Juga: Komite Perlindungan Jurnalis Kutuk Israel atas Tebunuhnya Tiga Wartawan di Lebanon
Sementara berdasarkan wilayah, Jakarta Pusat menjadi Kota Administrasi dengan capaian realisasi investasi terbesar di wilayah DKI Jakarta dengan total Rp 40,589 Triliun, posisi kedua ditempati oleh Jakarta Selatan sebesar Rp 38,932 Triliun, kemudian Jakarta Barat sebesar Rp 8,843 Triliun, Jakarta Utara sebesar Rp 7,848 Triliun, Jakarta Timur sebesar Rp 7,076 Triliun dan Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu sebesar Rp 45 Milyar. (R/R7/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: OJK Dorong Literasi dan Inklusi Keuangan Syariah untuk Santri di Kalteng