Batam, MINA – Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau (Pemprov Kepri) menyatakan belum menerima surat resmi dari Pemerintah Pusat terkait rencana Presiden Prabowo Subianto untuk membawa sekitar 2.000 warga Gaza, Palestina, korban agresi militer Israel, guna mendapatkan perawatan medis di Rumah Sakit Khusus Pulau Galang, Batam.
“Kita menunggu saja ya. Belum menerima surat resmi, saya juga belum terima,” kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kepri, Mohammad Bisri kepada wartawan di Batam, Jumat (8/8).
Meski demikian, Bisri memastikan pihaknya telah berkoordinasi dengan Komando Resor Militer (Korem) 033/Wira Pratama untuk mengantisipasi kemungkinan realisasi rencana kemanusiaan tersebut.
Menurutnya, fasilitas kesehatan di Pulau Galang—yang sebelumnya digunakan sebagai Rumah Sakit Khusus Covid-19—masih dalam kondisi baik dan terawat.
Baca Juga: Peringatan 58th ASEAN, Menlu RI Tegaskan Komitmen Kawasan Damai dan Berorientasi Masyarakat
“Peralatan masih lumayan bagus, tinggal nanti perlu tenaga medisnya. Kondisi rumah sakit masih bagus dan layak, kan dijaga oleh TNI,” ujarnya.
Bisri menambahkan, masyarakat di Pulau Galang tidak mempermasalahkan rencana kedatangan para korban perang dari Gaza tersebut. Posisi rumah sakit juga terpisah dari permukiman penduduk sehingga dinilai aman dan tidak mengganggu aktivitas warga setempat.
“Enggak masalah apalagi untuk orang sakit. Memang terpisah, enggak berdempetan dengan rumah-rumah penduduk,” imbuhnya.
Fasilitas kesehatan di Pulau Galang disebut mampu menampung hingga 2.000 pasien. Rumah sakit tersebut dilengkapi ruang perawatan intensif, laboratorium, serta sarana pendukung lainnya, sehingga dinilai memadai untuk perawatan medis skala besar.
Baca Juga: Kemensos Coret 228 Ribu Penerima Bansos Tak Layak
Sebelumnya, Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) Hasan Nasbi mengatakan, arahan Presiden Prabowo ini merupakan bagian dari komitmen Indonesia membantu meringankan penderitaan rakyat Palestina yang menjadi korban serangan Israel.
“Ini adalah sebuah kegiatan kemanusiaan,” ujar Hasan dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (7/8).
Hasan menjelaskan, Pulau Galang dipilih karena memiliki fasilitas kesehatan yang memadai, terjaga oleh TNI, dan lokasinya terpisah dari permukiman warga. Hal ini dianggap memenuhi standar keamanan dan kenyamanan baik bagi pasien maupun masyarakat setempat.
Langkah ini menambah daftar panjang dukungan Indonesia terhadap perjuangan rakyat Palestina. Sebelumnya, Indonesia secara konsisten mengirim bantuan kemanusiaan berupa obat-obatan, makanan, dan dana melalui berbagai lembaga, termasuk Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS), Palang Merah Indonesia (PMI), dan organisasi kemanusiaan internasional.
Baca Juga: Jama’ah Muslimin Kutuk Keras Penyerbuan Masjid Al-Aqsa oleh Zionis Israel
Rencana penampungan korban agresi Israel di Pulau Galang ini juga mendapatkan perhatian luas dari publik internasional.
Beberapa negara di kawasan ASEAN menyatakan dukungan terhadap upaya Indonesia, mengingat krisis kemanusiaan di Gaza telah menyebabkan ribuan korban jiwa dan jutaan warga terpaksa mengungsi.
Pulau Galang sendiri memiliki sejarah sebagai lokasi penampungan pengungsi internasional. Pada era 1979–1996, pulau ini menjadi kamp pengungsi Vietnam atau “manusia perahu” sebelum kemudian difungsikan sebagai rumah sakit khusus penanganan Covid-19 pada tahun 2020. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: DPR Kecam Keras Rencana Israel Kuasai Gaza: Bahayakan Warga Sipil