
Pemimpin Redaksi Harian Republika Irfan Junaidi. (Foto: Repubika)
Jakarta, MINA – Penganiayaan dan pembunuhan terhadap warga Muslim etnis Rohingya di Negara Bagian Rakhine, Myanmar, benar terjadi di lapangan.
Keyakinan itu disampaikan oleh Pemimpin Redaksi Republika Irfan Junaidi dalam rapat konsolidasi “Peduli Rohingya” Jama’ah Muslimin (Hizbullah) Wilayah Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi) di Jakarta, Kamis (7/9) malam.
“Republika sudah beberapa kali mengirim wartawan ke lokasi. Benar terjadi penganiayaan, pembunuhan, dan pengusiran. Itu terjadi di lapangan,” kata Irfan yang diundang khusus untuk menjelaskan tentang tragedi Muslim Rohingya dari sudut pandang media.
Menurutnya, sudah menjadi “rumus”, ketika Muslim menjadi minoritas maka akan berada di bawah tekanan.
Baca Juga: Jet Tempur Israel Jatuh di Lebanon
“Banyak yang khawatir umat Islam menjadi besar,” tambahnya.
Penyampaian Irfan tersebut juga dalam rangka menanggapi komentar pemimpin de facto Myanmar, Aung San Suu Kyi.
Sebelumnya, Penasehat Negara Myanmar Suu Kyi menuding banyaknya foto-foto dan informasi palsu tentang peristiwa di Rakhine. Ia menyebut yang terlihat di permukaan adalah fenomena gunung es dan semuanya bertujuan memberikan simpati bagi terorisme.
Pimpinan Jama’ah Muslimin (Hizbullah) Wilayah Jabodetabek Sakuri mengatakan, mereka akan melakukan aksi nyata untuk membantu derita Muslim Rohingya.
Baca Juga: Tanggapi Niatan Presiden Macron untuk Akui Palestina, Menlu Shahin: Langkah yang Benar
“Kita akan action konkret, karenanya kita mengundang dari media agar tidak terjebak (keliru),” kata Sakuri dalam sambutannya.
Dari hasil rapat konsolidasi itu, Jama’ah Muslimin akan melakukan aksi penggalangan dana bantuan “Peduli Rohingya” ke masyarakat luas mulai Jumat (8/9). Termasuk melakukan langkah-langkah untuk bersinergi dengan lembaga-lembaga kemanusiaan yang lain. (L/RI-1/RS2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: WFP: Pengurangan Bantuan Bebani Perempuan dan Anak-Anak Afghanistan