Pemred WAFA Beberkan Kejahatan Terbaru Israel

Jakarta, 17 Sya’ban 1437/25 Mei 2016 (MINA) – Pemimpin Redaksi Kantor Berita Nasional , WAFA, mengungkapkan berbagai kejahatan terbaru penjajah di wilayah Palestina dalam beberapa pekan terakhir.

“Berdasarkan data statistik terbaru jumlah penduduk Palestina di Al-Quds mencapai 300 ribu jiwa dengan prosentasi 36 % dari total keseluruhan. Israel berupaya menyingkirkan 200 ribu warga Paletina yang tinggal di luar tembok yang dibangun oleh penguasa Israel di area Al-Quds,” kata Dababat saat mengisi Konferensi Internasional Media Islam (International Conference of Islamic Media – ) di Auditorium Adhyana, Wisma ANTARA, Jakarta, Rabu (25/5).

Menurutnya, Israel sedang berupaya memisahkan Al-Quds dari peta negara-negara Arab bertujuan agar warga Arab khususnya di tanah Al-Quds ini menjadi minoritas atau dengan kata lain menambah jumlah warga Yahudi di sana sehingga prosentase perbandingan warga Palestina dengan pemukim Yahudi menjadi 20% banding 80%.

Sementara dari segi ekonomi, lanjut Dababat, angka kemiskinan warga Palestina di Al-Quds mencapai 80% sedangkan jumlah pengangguran 20% yang 70% diantaranya didominasi oleh perempuan.

Baca Juga:  Puisi Penyair Gayo untuk Palestina

“Selain itu sebanyak 250 pebisnis dari 1.200 perusahaan terancam ditutup akibat prosedur mencekik yang diterapkan Israel untuk mengisolasi Al-Quds,” imbuhnya.

Ia menjelaskan bahwa beberapa tahun belakangan hingga kini Israel terus membangun permukiman ilegal bagi warga Yahudi terutama di daerah bab Al ‘Amud, Silwan dan daerah-daerah lainnya di kawasan Al-Quds.

“Bersamaan dengan mereka juga tidak berhenti melakukan aktifitas penggalian di bawah Masjid Al-Aqsha yang menyebabkan beberapa pondasinya terancam rubuh kapan saja,” ujarnya.

Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa kondisi kota Al-Quds kian mengkhawatirkan. Warga Al-Quds merasa tidak aman akibat sejumlah penganiayaan yang dilakukan oleh Israel setiap hari baik di jalanan, pasar maupun rumah-rumah warga.

“Bahkan, belum lama ini, Masjid Al-Aqsha diserang oleh komunitas-komunitas Yahudi setiap harinya. Mereka memasuki Al-Aqsha dengan penjagaan pasukan Israel,” katanya.

Ia mengungkapkan, beberapa bulan belakangan televisi-televisi lokal menyiarkan aksi pembunuhan oleh pasukan Israel terhadap pemuda dan pemudi Palestina.

Baca Juga:  Ramah Lansia, Asrama Haji Aceh Siap Sambut Jamaah 2024

“Di tengah itu militer Isreal juga terus menghancurkan rumah-rumah warga Palestina dan melepas identitas kewargaan penduduk Al-Quds dalam rangka mencabut hak tinggal mereka dan mengusir mereka keluar Al-Quds,” ungkapnya.

Diungkapkan pula bahwa menurut data statistik resmi Palestina sebanyak 19 wartawan Palestina dipenjara oleh Israel dalam beberap tahun hingga kini. Mereka mengalami penganiayaan dan bahkan ada diantara mereka yang tewas tertembak peluru Israel.

“Data terbaru yang dirilis oleh Lembaga Pusat Hak-Hak Palestina menunjkan bahwa sejak enam bulan terakhir sebanyak 280 awak media mengalami penganiayaan yang dilakukan oleh tentara Israel,” katanya.

Ia berharap, dengan adanya konferensi ini diharapkan dapat terus melanjutkan perjuangan media-media dalam memberitakan situasi Palestina terutama Al-Quds.

Konferensi Internasional Media Islam (International Conference of Islamic Media/ICIM) yang digelar pada 25-26 Mei 2016 menjadi momen yang tepat bagi Media Massa Islam se dunia, menyatukan langkah dalam menyadarkan kaum Muslimin terhadap kewajiban membela perlawanan Islam di tanah Palestina.

Baca Juga:  BTM Diyakini Jadi Jembatan Enterpreneur Warga Muhammadiyah

Konferensi ICIM diselenggarakan oleh Kantor Berita Islam MINA (Mi’raj Islamic News Agency) bekerjasama dengan Lembaga Kantor Berita Nasional ANTARA, Radio Silaturahim, Harian Republika, Lembaga Kemanusiaan , LSM Kepalestinaan Aqsa Working Group (AWG) serta didukung oleh Kementerian Luar Negeri RI dan Kementerian Kominfo RI.

Panitia konferensi ICIM menghadirkan beberapa pembicara internasional, di antaranya Imaam Shamsi Ali (Founder Nusantara Foundation; Amerika Serikat), Dr. Daud Abdullah (Direktur Middle East Monitor; Inggris), dan Jamil Dababat (Pemred Kantor Berita Palestina WAFA; Palestina), termasuk Presiden MAPIM Mohd Azmi Abdul Hamid.

Di samping beberapa pembicara dalam negeri dari unsur pejabat pemerintah, ulama, tokoh masyarakat dan aktivis kepalestinaan.

Peserta undangan terdiri dari unsur pimpinan redaksi kantor berita di negara-negara Islam, Duta Besar negara-negara Islam di Jakarta, pakar dan praktisi media massa, organisasi-organisasi wartawan Muslim, pimpinan perguruan tinggi Islam, LSM dan Ormas yang konsen dalam pembelaan Palestina dan kaum Muslimin, serta dosen, mahasiswa dan tokoh masyarakat. (L/P011/R05)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Wartawan: Rendi Setiawan

Editor: Rana Setiawan

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.