Khartoum, MINA – Para pemimpin sudan/">protes Sudan mengatakan, mereka menerima pembentukan badan pemerintahan mayoritas sipil untuk transisi politik di negara itu seperti yang diusulkan oleh utusan Ethiopia.
Cetak biru kompromi itu mengisyaratkan pembentukan badan pemerintah beranggotakan 15 orang yang akan membentuk pemerintahan sipil, yang terdiri dari delapan warga sipil dan tujuh anggota militer.
“Kami berpikir bahwa penerimaan kami terhadap proposal adalah lompatan besar menuju pemenuhan tujuan revolusi, yang adalah kebebasan, perdamaian dan keadilan,” kata pemimpin protes Babiker Faisal kepada wartawan dalam sebuah pernyataan singkat, menurut AFP, demikian Al Jazeera melaporkan.
“Ini akan menempatkan negara di jalur yang benar untuk menciptakan periode transisi yang akan mengantar demokrasi berkelanjutan,” tambahnya.
Baca Juga: Erdogan Umumkan ‘Rekonsiliasi Bersejarah’ antara Somalia dan Ethiopia
Namun, Dewan Militer Transisi (TMC) yang berkuasa sementara belum memberikan keputusannya atas proposal Ethiopia.
Ethiopia telah meningkatkan upayanya untuk menyelesaikan krisis politik di Sudan sejak kekerasan militer terhadap demonstran pada 3 Juni di luar markas tentara di Khartoum, yang membunuh lebih 100 pemrotes. (T/RI-1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Afsel Jadi Negara Afrika Pertama Pimpin G20