Gaza, MINA – Seorang pemuda cacat Palestina, Halil Al-Faki (20 tahun) dengan penuh semangat mengikuti aksi demonstrasi “Great Return March” di perbatasan Gaza setiap hari sejak 30 Maret.
Meski harus berjalan dengan tongkat setelah terkena tembakan tentara Israel dalam sebuah aksi unjuk rasa lain beberapa bulan lalu.
Rasa sakit maupun tongkat tidak menjadi halangan bagi Faki untuk mengikuti demonstrasi memperingati Hari Tanah ke-42 di perbatasan Gaza.
Kepada Anadolu Agency pemuda itu mengungkapkan keinginannya untuk kembali ke daerah Yavneh di selatan Tel Aviv, tempat keluarganya diusir 70 tahun lalu.
Baca Juga: Roket Hezbollah Hujani Tel Aviv, Warga Penjajah Panik Berlarian
“Tentara Israel berpikir bahwa kami akan berhenti mengikuti demonstrasi jika mereka melukai kami,” ungkap Al-Faki.
“Namun mereka salah, kami akan terus menantang mereka dengan menyatakan, ‘Kami akan di sini sampai kembali ke tanah kami yang diduduki’,” kata dia.
Faki mengatakan bahwa tujuannya adalah kembali ke tanah asal yang diduduki Israel.
“Israel tidak mengerti kata ‘damai’. Mereka tidak peduli bahwa demonstrasi ini damai. Mereka dapat menargetkan rakyat Palestina di mana saja. Saya bisa saja ditembak lagi, mungkin bahkan terbunuh,” kata dia.
Baca Juga: Sebanyak 1.000 Dokter dan Perawat Gugur akibat Agresi Israel di Gaza
Meski begitu, dia menyatakan tetap bertekad untuk melanjutkan aksi demonstrasi.
“Meski sakit dan kaki saya cedera, saya akan tetap datang kemari untuk mendukung teman-teman,” imbuh dia. (T/R03/RI-1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Netanyahu Kembali Ajukan Penundaan Sidang Kasus Korupsinya