Bandar Lampung, MINA – Setidaknya Ada enam alasan yang menyebabkan pejuang Gaza Palestina melancarkan serangan 7 Oktober 2023 lalu.
Hal ini diungkap oleh pemuda Gaza, saksi pada aksi perlawanan 7 Oktober, Bilal Mahmoud Anbar pada Lampung Palestina Camp yang digelar Aqsa Working Group (AWG) bersama Itera for Palestine di Taman Bukit Azzahra Kemiling Bandar Lampung, Sabtu, (30-11).
Sebab pertama menurut Bilal, pelarangan zionis Israel terhadap umat Islam Palestina untuk beribadah di Masjid Al-Aqsa.
“Al-Aqsa dibawah kuasa Israel. Rumah saya berjarak 70 KM ke Al-Aqsha, dengan mobil 45 menit, tapi hingga saat ini belum bisa mengunjungi Al-Aqsha. Ini yang membuat pejuang ingin segera membebaskan Al-Aqsha supaya bisa sholat di sana. Maka pada 7 Oktober keluar pejuang Palestina untuk mengambil hak yang selama ini dirampas oleh Israel,” katanya.
Baca Juga: AWG Biro Lampung Gelar Aksi Damai Peringati Holocaust
Sebab kedua, lanjut Bilal, Gaza sudah terisolir atau diblokade kurang lebih 17 tahun dengan pasokan listrik, air dan kebutuhan dasar yang dibatasi.
“Israel memblokir masuknya barang kebutuhan di Gaza. Barang-barang kebutuhan ada tapi sangat-sangat sedikit. Ini juga mendorong pejuang di Gaza ingin bebas dari penjajahan,” katanya.
Penyebab ketiga perampasan tanah Palestina yang terus menerus dilakukan Israel hingga saat ini.
“Bayangkan jika kita punya barang diambil orang. Apalagi tanah leluhur direbut orang lain. Apakah salah jika kita keluar untuk merebut kembali tanah yang sudah dirampas,” papar Bilal yang juga Ketua AWG Biro Gaza ini.
Baca Juga: AWG Gelar Aksi Kecam Holokaus di Gaza dengan Baca Quran Surat Al-Isra
Keempat, karena Zionis Israel ingin menjalankan ritual ibadah Yahudi di masjid Al-Aqsa. Mereka juga menzalimi muslim yang ingin beribadah di masjid Al-Aqsha.
“Atas sebab ini lah pejuang Palestina keluar secara heroik (7 Oktober) untuk menyerang Israel. Tapi Israel membabi buta menyerang menghancurkan Gaza. Saya lahir disana dan menyaksikan banyak peperangan. Tapi kali ini merupakan perang paling gila, kejam. Serangan bisa terjadi kapan saja di mana saja tidak peduli sipil maupun pejuang,” ujarnya.
Sebab kelima yang mendorong pejuang adalah karena tawanan. Banyak orang Gaza ditawan orang Israel bahkan ada yang sampai 45 tahun di penjara.
“Pejuang menyandera tentara Israel untuk nantinya ditukar dengan tawanan Palestina,” katanya.
Baca Juga: Rumah Singgah Al Fatih Hadir di Yogyakarta
Adapun sebab keenam, adalah tentara Israel yang berjaga di perbatasan kerap melakukan kezaliman dengan menembaki petani, pemuda Gaza tanpa alasan.
“Pejuang ini melawan, membalas kezaliman yang selama ini mereka lakukan terhadap penduduk Gaza,” katanya.[]
Mi’raj News Agency (MINA)