Hebron, MINA – Puluhan pemuda Palestina mengorganisir aksi kampanye solidaritas global bagi pembebasan para tahanan mogok makan di penjara-penjara Israel.
Aksi berpusat di di pusat kota Hebron, selatan Tepi Barat, dengan partisipasi aktivis dari kelompok non-pemerintah “Pemuda Melawan Permukiman”, keluarga narapidana dan aktivis hak asasi manusia Muhammad al-Zughayer. Quds Press melaporkan, Sabtu (31/10).
Menurut Klub Tahanan Palestina, para tahanan mogok makan di penjara pendudukan Israel, sebagai protes terhadap penahanan administratif.
Tahanan tertua di antara mereka adalah Maher Al-Akhras, yang telah mogok selama 97 hari, dan Mahmoud Al-Saadi, yang telah melakukan mogok selama 13 hari, berasal dari Jenin.
Baca Juga: Al-Qasam Rilis Video Animasi ”Netanyahu Gali Kubur untuk Sandera”
Tahanan Zughayer, dari Hebron, melanjutkan pemogokannya selama 12 hari, sementara Basil al-Rimawi dari Ramallah menangguhkan pemogokannya, yang berlangsung selama 12 hari.
Aktivis Fayez Al-Sweiti menyatakan, rakyat Palestina berdiri bersama dengan semua tahanan dalam aksi mogok makan.
Ketua Komisi Independen Hak Asasi Manusia, Farid Al-Atrash, mengatakan, pendudukan Israel melanggar hukum internasional dengan melanjutkan kebijakan penahanan sewenang-wenang dan administratif, yang bertujuan untuk membungkam perlawanan rakyat Palestina.
Menurut organisasi hak asasi manusia, jumlah tahanan Palestina di penjara pendudukan Israel sekitar 4.500 tahanan, termasuk 39 wanita, 155 anak, dan 350 tahanan administratif. (T/RS2/P1)
Baca Juga: Tentara Cadangan Israel Mengaku Lakukan Kejahatan Perang di Gaza
Mi’raj News Agency (MINA)