Pemuda Muhammadiyah Sumut: Jangan Kaitkan Kasus Teror di Mapolda Sumut dengan Islam

Medan, 6 Syawwal 1438/30 Juni 2017 (MINA) – Pengurus Wilayah (PW) Pemuda Provinsi Sumatera Utara meminta aparat dan masyarakat tidak mengaitkan kasus teror yang terjadi di Markas Polisi Daerah (Mapolda) Sumatera Utara (Sumut) di Medan dengan agama .

“Tidak ada ajaran dalam Islam boleh menyerang siapapun dan agama apapun. Jangan seolah-olah karena penyerang kebetulan menyebut Allahu Akbar lalu dihubungkan dengan Agama Islam,” kata Basir Hasibuan, Ketua PW Pemuda Muhammadiyah Sumut sebagaimana keterangan pers yang diterima MINA, Jumat (30/7).

Dia juga mengatakan fihaknya meminta penegak hukum khususnya Mabes Polri untuk menegakkan hukum jangan memakai sistem penembak jitu atau sniper. Hanya menembak sasaran yang diinginkan walau belum tahu betul kesalahannya.

Baca Juga:  Kenaikan Cukai Rokok Diharapkan Dapat Turunkan Prevalensi Merokok Usia Muda

“Ketimpangan hukum dan serta ajaran sesat akan memunculkan semangat ingin melawan dengan main hakim sendiri. Sekali lagi tidak ada kaitan teror di dengan Agama Islam. Itu murni teror untuk mencuri senjata demi kepentingan kriminal,” tegasnya.

Teror di Polda Sumut terjadi pada Ahad 25 Juni 2017 dini hari. Dua orang menyerang Pos Jaga III Markas Polda Sumut di Medan. Anggota Pelayanan Markas Polda Sumut Ajun Inspektur Satu Martua Sigalingging tewas ditikam dua orang yang diduga kelompok tersebut.

Martua saat itu tengah piket jaga pos bersama rekannya Brigadir E. Ginting. Namun karena dalam kondisi sakit, Martua minta izin untuk beristirahat di dalam pos. (L/R01/P1)

Baca Juga:  TAHUN DEPAN KUOTA JAMA’AH HAJI INDONESIA AKAN DI TAMBAH

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)