Jakarta, MINA – Pemuda Organisasi Kerjasama Islam (Pemuda OKI) mendukung acara Konferensi Pemuda Muslim Internasional Pertama untuk Palestina dan Al-Quds yang akan digelar di Bandar Lampung, Provinsi Lampung pada Senin-Rabu, 30 April-2 Mei 2018.
Hal tersebut dikatakan Presiden Pemuda OKI Indonesia, Tantan Taufik Lubis ketika menerima Sekretaris Jenderal Konferensi Pemuda Muslim Internasional Faruq Habibullah Mahdi dan sejumlah panitia lainnya di Markas Pemuda OKI, Ruang Candidate Center Jakarta, Rabu (4/4).
Tolub, sapaan akrab Presiden Pemuda OKI Indonesia mengungkapkan bahwa dirinya sangat mengapresiasi kegiatan yang digelar Consortium for Liberation of Al-Aqsa (ICLA) ini.
“Konferensi semacam ini sejalan dengan misi dari Pemuda OKI, untuk itu kami siap membantu dan bersinergi dalam menyuksesakan acara tersebut,” katanya didampingi Wakil Presiden Pemuda OKI Sya’roni Rofi.
Baca Juga: Dr. Nurokhim Ajak Pemuda Bangkit untuk Pembebasan Al-Aqsa Lewat Game Online
Menurut Tolub, Pemuda OKI (The Organization of Islamic Cooperation – OIC Youth) merupakan sebuah institusi payung bagi organisasi pemuda Islam yang beranggotakan 56 negara dan konsen terhadap isu-isu strategis pemuda dan Dunia Islam.
Dia juga menyatakan fihaknya juga sangat konsen terhadap isu Palestina.
Faruq Habibullah Mahdi menjelaskan, tujuan dari konferensi ini diantaranya mempererat silaturahim antar Pemuda Muslim Internasional.
Kegiatan ini juga merupakan upaya merintis upaya pembebasan Palestina dan Masjid Al-Aqsha secara terintegrasi antar aktivis dan organisasi kepemudaan Islam internasional
Baca Juga: Cinta dan Perjuangan Pembebasan Masjid Al-Aqsa Harus Didasari Keilmuan
“Konferensi ini juga menjadi momen bagi para pemuda untuk menyusun kesepahaman terhadap pembebasan Al-Aqsha sebagai tujuan utama,” ujarnya.
Konferensi dijadwalkan akan dibuka oleh Menteri Luar Negeri Retno LP. Marsudi, dengan para pembicara dalam dan luar negeri terkemuka seperti Gubernur Lampung, Dubes Palestina untuk RI Zuhair S.M. Al Shun, Pembina Indonesian Consortium for Liberation of Al Aqsa (ICLA) Imaam Yakhsyallah Mansur, Ketua Umum Pemuda PP Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak, Direktur Kajian Timur Tengah Universitas Indonesia, DR. Abdul Muta’alli, Kasubdit I Direktorat Timur Tengah Direktorat Jenderal Asia-Pasifik dan Afrika Kementrian Luar Negeri Nanda Avalist, M.Si, Senior Lecturer Universitas Kebangsaan Malaysia DR. Abdul Malik, Quds Foundation Malaysia DR.Shareef Abu Shamalah, Mufti Lebanon DR. Amin Kurdi, Imam Masjid Al Aqsa Syaikh Mustafa Mohammad Abdel Rahman Tawil, Pemuda Jama’ah Muslimin (Hizbullah) dan aktivis Mavi Marmara Ir. Nur Ikhwan Abadi.
ICLA merupakan kumpulan lembaga dan organisasi kemanusiaan yang memfokuskan pekerjaannya pada perjuangan Palestina dan upaya untuk membebaskannya dari penjajahan Israel yang kini sudah memasuki abad ke-2.
Organisasi yang tergabung di dalamnya adalah Syubban Jama’ah Muslimin (Hizbullah), Aqsa Working Group (AWG), Miraj News Agency (MINA), Silaturahim Network, Sekolah Tinggi Al Qur’an Abdullah bin Mas’ud (STQABM), Pondok Pesantren dan Madrasah Al Fatah, Ukhuwah Al Fatah Rescue (UAR), dan Medical Emergency Rescue Committee (MER-C), yang dikenal dengan proyek pembangunan RS Indonesia di Jalur Gaza beberapa tahun silam. (L/R01/RS3)
Baca Juga: Lewat Wakaf & Zakat Run 2024, Masyarakat Diajak Berolahraga Sambil Beramal
Mi’raj News Agency (MINA)