Jakarta, MINA – Pemuda Organisasi Kerjasama Islam (OKI) Indonesia meminta pemerintah Republik Indonesia mengambil langkah nyata dalam peran mendamaikan konflik di negara Muslim, seperti Kashmir (India – Pakistan), Rohingya (Myanmar) dan Nagorno-Karabakh (Armenia-Azerbaijan), termasuk Palestina.
Sekretaris Jenderal Pemuda OKI Indonesia, Astrid Nadya Rizqita dalam keterangan tertulis pada Kamis (1/10), menyayangkan peran Indonesia yang masih sangat minim dalam masalah itu. Padahal menurutnya keanggotaan Indonesia sebagai DK PBB terbilang singkat yang hanya sampai 2020 dari 2018.
“Indonesia harusnya turun tangan sebagai solusi perdamaian, sehingga ketegangan tidak berlarut-larut sebagaimana agresi Armenia terhadap Azerbaijan pada Juli 2020 lalu,” ujarnya.
“Sejauh ini imbauan pemerintah, sebagaimana tercermin dari pidato Presiden Jokowi yang hendak menjadi jembatan perdamaian dan keamanaan jangan sampai hanya berakhir menjadi sekedar slogan. Misalnya konflik Azerbaijan dan Armenia di Nagorno Karabakh yang pecah pada 27 September 2020, Indonesia penting bersikap karena sangat jelas bahwa wilayah tersebut milik Azerbaijan yang memang diakui dunia internasional sejak 1993,” kata Astrid.
Baca Juga: Menag RI Buka BAZNAS International Forum untuk Palestina
“Diplomasi RI, yang saat ini dipimpin Presiden Joko Widodo dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi perlu peta jalan yang terukur agar tidak bersikap abu-abu terhadap sesuatu yang jelas. Indonesia harusnya bersikap tegas pada Armenia, kalau perlu tinjau hubungan diplomatik dengan negara ini,” tambahnya.
Menurutnya, sebagai bagian dari Gerakan Non Blok (GNB), bersikap tegas mendukung Azerbaijan sesuai hukum yang berlaku tentu akan menguntungkan Indonesia karena dipandang kredibel dalam menegakan prinsip yang berlaku dalam pergaulan internasional.
Sebagai bagian dari organisasi kerja sama Islam (OKI) pihaknya melihat diplomasi Indonesia masih belum optimal. Khususnya diplomasi di dunia muslim. (R/R7/RI-1)
Baca Juga: Masjid Pantai Bali Gelar Lomba Omplok Layar Tunjukkan Solidaritas Palestina
Mi’raj News Agency (MINA)